Tanjung Raya Diterjang Bencana Beruntun

0



CANANGNEWS- Wilayah salingka Danau Maninjau lumpuh total setelah galodo, longsor, dan banjir lumpur menerjang hampir seluruh nagari, Kamis (27/11). Akses permukiman banyak yang terisolasi, sejumlah rumah terdampak, korban jiwa berjatuhan, sejumlah warga masih hilang, dan belasan titik darurat muncul bersamaan dalam hitungan jam.


Kasi Pemberdayaan Masyarakat Nagari (PMN) Tanjung Raya, Randi Permana Putra dalam laporan resminya menyampaikan di Subarang Aia, Jorong Arikia, Nagari Dalko, galodo menyapu 11 rumah dan menjerat 18 jiwa.


Dua warga dilaporkan meninggal, dua hilang, sementara sisanya berhasil diselamatkan secara swadaya. Pencarian korban hilang masih berlangsung hingga kini.


Selain itu, banjir lumpur juga turun dari perbukitan Hulu Banda Sapek menuju Kampuang Pauh, Pauh Taruko dan Koto Malintang, membawa material tanah dan batu ke ladang hingga mendekati permukiman. Di Jorong Gasang, Nagari Maninjau, air lumpur meluap dari saluran dan memasuki rumah-rumah warga.


Material besar kembali memutus akses di Jalan Provinsi Lubuk Basung–Maninjau, tepatnya di Jorong Muko-Muko, Nagari Koto Malintang. Satu rumah warga, lima rumah makan, serta satu sarana pendidikan terdampak. Pembersihan manual terhenti akibat material baru terus turun dari tebing.


Di Batang Balok, Jorong Bancah, Nagari Maninjau, galodo mengancam sekitar 20 rumah. Dua warga hilang, tiga luka dan dirawat di Balairung Kantor Camat. Warga berupaya membuka aliran sungai yang tersumbat agar tidak kembali meluap.


Dampak besar juga tercatat di Jorong Balai Belo, Ujung Pandan, dan Koto Kaciak, Nagari Koto Kaciak. Galodo yang berlangsung sejak sepekan terakhir menghantam 155 KK (570 jiwa) serta merusak 250 hektare lahan pertanian. Dapur umum dan posko bencana sudah dibentuk, sementara warga menggalang donasi untuk kebutuhan darurat.


Di Jorong Cicawan, Paninjauan, dan Pauh, banjir bandang merusak sembilan rumah, lahan pertanian dan sejumlah fasilitas publik seperti jalan lingkar, Pamsimas, sekolah serta rumah ibadah. Evakuasi dan goro swadaya masih berlangsung di lokasi.


Sejumlah titik lain seperti Jorong Kampung Jambu, Sungai Rangeh, Jalan Batuang, Sawah Rang Selayan, dan Kapalo Koto juga dilaporkan terdampak. Jembatan Rang Selayan putus dan banyak permukiman terancam, sementara data dampak masih diverifikasi.


“Warga di banyak titik melakukan pembersihan saluran air, penebangan pohon tumbang, hingga pemecahan aliran air secara mandiri. Namun sebagian besar lokasi belum tertangani optimal karena material masih terus turun dan medan sulit dijangkau,” katanya.


Di Sarojo, Jorong Pantas, Nagari Tanjung Sani, satu rumah hilang disapu longsor. Enam anggota keluarga di dalamnya selamat setelah dievakuasi ke Sungai Gadang.


Beberapa titik di Sungai Batang seperti Tanjung Sani dan Air Kubang turut terendam. Rumah serta lahan warga terdampak, sementara pembersihan baru mengandalkan goro masyarakat.


Hingga Kamis malam, pemantauan intensif terus dilakukan di seluruh titik. Pemerintah nagari dan kecamatan diminta mempercepat pendataan, mengamankan jalur evakuasi, dan menyiapkan langkah darurat menghadapi potensi hujan susulan.


“Warga diminta meningkatkan kewaspadaan karena kondisi tebing dan hulu sungai masih sangat labil,” imbaunya.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(50)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top