CANANGNEWS- Skala tragedi yang melanda Kabupaten Agam kian memilukan seiring terus bertambahnya jumlah korban jiwa akibat rentetan bencana hidrometeorologi. Hingga Kamis (28/11/2025) pukul 20.00 WIB, data yang dihimpun dari Posko Tanggap Darurat merilis angka korban meninggal dunia telah mencapai 74 orang, sementara 78 warga lainnya masih dinyatakan hilang dalam ketidakpastian.
Wilayah Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, tercatat sebagai titik terdampak paling parah sekaligus menjadi pusat duka terdalam. Di wilayah ini saja, otoritas mengonfirmasi sebanyak 60 orang telah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, sementara 69 jiwa lainnya masih tertimbun material atau terbawa arus dan belum berhasil ditemukan.
Tim SAR gabungan yang merupakan sinergi dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, serta relawan lintas organisasi, terus berjibaku melawan waktu dalam operasi kemanusiaan yang melelahkan. Petugas menyisir area yang kini menyerupai hamparan puing akibat hantaman banjir bandang dan timbunan material longsor yang masif.
Terdapat sejumlah faktor teknis yang menghambat akselerasi evakuasi di lapangan. Tantangan utama yang kami hadapi adalah topografi medan yang sangat berat, debit aliran sungai yang tetap tinggi, serta anomali cuaca yang sering berubah secara mendadak.
Hal ini menuntut kewaspadaan tinggi bagi para personel penyelamat,
Operasi pencarian yang berlangsung sejak pagi hingga larut malam ini difokuskan pada tiga zona krusial. Titik di mana puluhan rumah warga tertimbun material tanah dan bebatuan besar.
Selain itu, tim gabungan menjangkau sejumlah titik yang akses transportasinya terputus total guna memastikan tidak ada korban yang luput dari pendataan.
Menanggapi situasi darurat yang kian genting, Pemerintah Kabupaten Agam telah mengaktifkan serangkaian posko strategis. Selain berfungsi sebagai pusat komando operasional, posko-posko ini juga disediakan sebagai pusat informasi bagi keluarga yang mencari anggota kerabat mereka yang belum kembali.
Di sisi lain, distribusi bantuan logistik mulai dipercepat ke beberapa titik pengungsian utama guna memastikan kebutuhan dasar para penyintas seperti makanan, air bersih, dan layanan kesehatantetap terpenuhi di tengah isolasi wilayah.
Pemerintah daerah mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk tetap bersiaga, mengingat potensi bencana susulan masih membayangi wilayah Agam selama curah hujan belum menunjukkan tren penurunan.

