Cuaca Ekstrem Mengintai, Disdikbud Agam Instruksikan Pembelajaran Daring Selama Tiga Hari

0



CANANGNEWS – Merespons eskalasi cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Agam Disdikbud setempat mengambil langkah preventif demi menjamin keselamatan warga sekolah. Melalui kebijakan strategis, otoritas pendidikan resmi mengalihkan aktivitas belajar mengajar tatap muka menjadi dating atau belajar dari rumah.


Instruksi tersebut tertuang secara resmi dalam Surat Edaran Nomor 300.2/1300/Disdikbud-2025. Kebijakan ini berlaku efektif mulai Kamis, 27 November hingga Sabtu, 29 November 2025, menyasar seluruh jenjang pendidikan mulai dari PAUD, TK, SD, hingga SMP di bawah naungan Pemerintah Kabupaten Agam.


Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Disdikbud Agam, Fadli, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan risiko kebencanaan yang meningkat akibat anomali cuaca.


"Aspek keselamatan peserta didik merupakan prioritas absolut kami. Dalam situasi cuaca yang tidak menentu dan berisiko tinggi seperti saat ini, kami meminimalisir mobilitas siswa ke sekolah guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Fadli memberikan klarifikasi terkait kebijakan tersebut.


Senada dengan hal itu, dalam surat edaran yang ditandatangani oleh Andrinaldi atas nama Disdikbud Agam di Lubuk Basung, disebutkan bahwa instabilitas cuaca menjadi parameter utama pengalihan proses transaksional ilmu ke ranah digital.


Kendati gedung sekolah dikosongkan sementara, Disdikbud menekankan bahwa hak belajar siswa tidak boleh terabaikan. Para tenaga pendidik diinstruksikan untuk tetap produktif menyajikan materi secara daring. Pemanfaatan platform teknologi seperti aplikasi Zoom Meeting, distribusi video pembelajaran interaktif, serta metode dalam jaringan (daring) lainnya diharapkan menjadi jembatan agar kurikulum tetap berjalan sesuai target.


Selain aspek akademis, Disdikbud juga memandatkan kepada seluruh kepala satuan pendidikan untuk membangun komunikasi intensif dengan komite sekolah dan wali murid. Langkah koordinatif ini diperlukan untuk memetakan potensi risiko bencana di lingkungan tempat tinggal siswa masing-masing.


Pemerintah daerah akan terus memantau perkembangan situasi meteorologi dari badan terkait. Fadli menambahkan bahwa kebijakan belajar dari rumah ini bersifat tentatif.


"Kami akan melakukan evaluasi secara berkala. Jika parameter cuaca menunjukkan perbaikan yang signifikan, aktivitas di sekolah akan segera dipulihkan. Namun, jika kondisi tetap riskan, bukan tidak mungkin masa belajar di rumah akan diperpanjang," pungkasnya.


Hingga saat ini, masyarakat diimbau untuk tetap meningkatkan kewaspadaan kolektif dan mengutamakan keselamatan fisik di tengah ancaman bencana hidrometeorologi yang mengintai wilayah Agam.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(50)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top