Pemkab Pessel Sampaikan Belasungkawa, Satu Warga Tewas Usai Terjatuh dari Jembatan Darurat di Koto Rawang

Canang Pessel
0

  



Pesisir Selatan — Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pemkab Pessel) menyampaikan belasungkawa atas insiden jatuhnya dua warga Nagari Koto Rawang, Kecamatan IV Jurai, ke sungai berbatu saat melintasi jembatan darurat di wilayah tersebut pada Minggu (20/7/2025) sekitar pukul 12.00 WIB. Dalam kejadian itu, satu orang dinyatakan meninggal dunia saat dibawa ke ruang IGD RSUD M. Zein Painan.


Ucapan duka cita disampaikan oleh Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, melalui Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra), Andi Syafinal, yang datang langsung melayat ke rumah duka mewakili Pemkab Pessel.


“Saya ditugaskan langsung oleh Bapak Bupati untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Beliau saat ini masih berada di Jakarta, karena sedang mengurus kelanjutan pembangunan jembatan Koto Rawang di Kementerian PUPR,” ujar Andi.


Menurut Andi, Bupati Hendrajoni menyampaikan permohonan maaf karena belum bisa hadir secara langsung ke rumah duka. Namun, ia memastikan bahwa pembangunan jembatan permanen di Koto Rawang menjadi perhatian serius pemerintah daerah.


“Karena anggaran pembangunan jembatan ini cukup besar, maka tidak bisa ditangani melalui APBD kabupaten. Mudah-mudahan pihak kementerian bersedia mengalokasikan dana dalam waktu dekat, mengingat pentingnya jembatan ini bagi masyarakat sebagai akses utama keluar masuk nagari,” katanya.


Tokoh masyarakat Painan, M. Adli, juga menyampaikan rasa duka mendalam atas musibah tersebut. Ia menyebutkan bahwa salah satu korban, Dini Ermawati (19), telah dirujuk ke RSUP M. Djamil Padang untuk perawatan lebih lanjut. Sementara ibunya, Nurhayati (46), dinyatakan meninggal dunia.


“Proses pemulangan jenazah Nurhayati dari IGD RSUD M. Zein ke rumah duka dibantu oleh anggota DPRD, Hanafi Herman. Sedangkan rujukan Dini ke Padang difasilitasi oleh Bapak Junaidi,” katanya.


Pihak keluarga korban juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Hendrajoni, Wakil Bupati Risnaldi, serta semua pihak yang telah membantu proses evakuasi dan pengurusan administrasi.


Sebelumnya, Wali Nagari Koto Rawang, Derijol, menjelaskan bahwa kedua korban jatuh dari jembatan darurat saat melintas menggunakan sepeda motor sepulang dari Pasar Sago. Ia mengatakan, kecelakaan terjadi diduga akibat lebar jembatan yang hanya satu meter tanpa pembatas di sisi kiri dan kanan.


“Mereka terjatuh ke Sungai Batang Salido. Warga kemudian mengevakuasi dan membawa keduanya ke RSUD M. Zein. Saat itu, Nurhayati masih dalam kondisi hidup,” ujar Derijol.


Ia mengungkapkan bahwa jembatan darurat tersebut dibangun secara swadaya oleh warga pasca banjir besar yang terjadi pada Maret 2024 lalu. Sebelumnya, jembatan yang menghubungkan Nagari Koto Rawang dengan Nagari Salido Saribulan itu merupakan jembatan gantung sepanjang 50 meter dan lebar 2,5 meter, namun hanyut diterjang banjir.


“Warga sudah lama berharap adanya pembangunan jembatan permanen agar dapat dilalui kendaraan roda empat dan alat berat, termasuk untuk keperluan pengaspalan jalan. Saat ini, kondisi jalan di Koto Rawang masih berupa rabat beton yang banyak berlubang,” jelasnya.


Derijol menambahkan, jembatan darurat saat ini tidak memiliki penerangan di bagian tengah, sehingga sangat berbahaya dilalui, khususnya pada malam hari. Ia menyebut, insiden ini menjadi peringatan serius bagi pemerintah untuk segera merealisasikan pembangunan jembatan permanen demi keselamatan warga.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(50)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top