Rumah Papan di Belakang Masjid. - Short Exclusive Essay Compilation

0

 

     Ustadz Program Tahfidz di tahun 2009.        dengan Santri / Santriwati 9-90, 3 Shift


Sijunjung, CanangNews.com - Di masjid inilah mula saya mengajar anak-anak mengaji tahun 2009, setelah tamat kuliah sambil menunggu panggilan lamaran yang sudah saya antarkan kebeberapa sekolah, saat itu saya masukkan lamaran kurang lebih ada 10 lamaran.


Waktu itu saya punya murid ngaji 9 orang akhir sampai 90 orang, karena jumlahnya banyak saya bagi menjadi tiga sift, setelah zuhur, ashar hingga maghrib. Saat itu saya masih bujangan. Alhamdulillah sekarang sudah punya cucu karena mereka sudah banyak yang menikah.

         Ustadz dan Kepala Dusun Saling
                         Bekerjasama


Yang di samping saya ini adalah kepala dusunnya saat itu, yang besar juga jasa bagi saya, beliau sering azan di masjid ini suara beliau yang mendayu-dayu itu terkadang dari kejauhan dibawa angin sampai juga ke rumah saya meskipun saya tinggal jauh dari masjid ini.

Masjid kenangan tempat perjuangan
semasa muda 


Dulu....setelah menikah saya tinggal disebuah rumah pas di belakang masjid ini. Masyarakat menahan saya agar tidak pindah hingga mereka menyediakan tempat tinggal sederhana ini untuk saya. Namun akhirnya 2016 saya pindah juga, karena saya ingin menambah dunsanak.


Kemaren saya sholat di sini, maghrib hingga isa sebelum pulang saya foto rumah sederhana ini teringat kisah suka dukanya, tanpa terasa air mata ini meleleh juga dibuatnya, terbayang saya keluar masuk dari pintu rumah ini.


Terbayang juga anak gadis saya duduk di depan rumah ini menunggu jualan kerupuk kuah buatan umminya untuk tambahan jajan. Itu saya perhatikan saat saya ngajar ngaji dari dalam masjid, mengigatnya saya tersenyum-senyum dengan air mata meleleh.

Santriwan, Santriwati peserta Tahfiz dan Baca Tulis Qur'an (BTQ)


Ya Rabb...sadiah juga kisah hidupku, sudahlah ini semua bertujuan agar saya tak lupa diri, kata orang bijak "jan lupo kacang jo kuliknya" setiap kita memiliki kisah hidup tersendiri, mari syukuri saja apa yang ada dan semoga kisah ini jadi pengigat saya di hari tua, itupun kalau saya sampai tua.


Semuanya sudah ada yang mengatur saya patuh saja pada pengaturnya

Santriwan, Santriwati peserta Tahfiz dan Baca Tulis Qur'an (BTQ)



Masjid At-Taufiq Sungai Tambang, Nagari Kunpar, Kecamatan Kamang Baru, Kab. Sijunjung.(TJP)


Pardi Syahri, S.Pd.l, CanangNews Freelancer


Kisah hidup Pardi Syahri, S.Pd.I

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top