Kotaku: Dari Keranjang Hingga Warungan

0

Catatan Rahmadesi & Rony Satria


BERAWAL
dari jualan makanan kecil di sekolah hingga mampu menyewa warung. Inilah kisah sukses Rami Diani Santi, anggota KSM Ekonomi Bergulir LKM Harmonis Nagari Pasie Laweh, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Begitu banyak rintangan kehidupan yang dilalui, namun Rami Diana Santi yang biasa dipanggil Rami bersama suaminya tetap berjuang hingga akhirnya memperoleh kesuksesan. 


Pertama kali berjualan, Rami memulai usaha dengan modal seadanya menjual makanan anak-anak seperti sosis, nuget dan aneka makanan kecil lainnya di lingkungan sekolah. Karena sulit untuk dikembangkan, Rami mencoba berjualan bahan-bahan masakan untuk dapur. Modal untuk membeli bahan sebesar Rp. 700.000 diperoleh dari pinjaman yang diberikan oleh orang tuanya. Modal yang ada digunakan untuk berjualan berkeliling Nagari Pasie Laweh menggunakan motor yang di kiri kanannya telah dipenuhi keranjang berisi aneka sayuran, bawang, cabe, tahu, tempe, ikan dan kebutuhan dapur sehari-hari. 


Di saat berkeliling ke sudut-sudut jalan yang ada di Nagari Pasie Laweh, Rami bertemu dengan Unit Pelaksana Kegiatan Lembaga Keswadayaan Masyarakat (UPK LKM) Harmonis Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Nagari Pasie Laweh. Mereka berbincang-bincang tentang usaha yang sedang ia jalani dan kendalanya dalam berusaha karena terbatas dengan modal yang kecil. Rani membutuhkan modal untuk pengembangan usahanya. 


UPK pun memberikan solusi dengan memberikan pinjaman tambahan modal usaha dengan syarat harus rajin dan gigih dalam berusaha. Modal yang diberikan UPK dibelanjakan untuk menambah barang daganyannya. Cabe yang biasanya ia beli 0,5-1 kg, setelah memperoleh tambahan modal bisa dibeli hingga 3kg. Setelah memperoleh pinjaman ekonomi bergulir, usaha Rami mulai meningkat. Dengan kegigihannya berkeliling membawa barang dagangan, semakin banyak orang yang mengenalnya dan semakin bertambah langganan yang berbelanja sehinngga jualannya makin laris. 



Keuntungan dari penjualan dagangan yang semakin meningkat disisihkan Rami untuk menabung, setelah dibayarkan untuk angsuran pinjaman ke UPK. Bermodalkan tabungannya yang dikumpulkan sedikit demi sedikit, Rami memberanikan diri untuk menyewa tempat untuk berjualan. Setelah melunasi pinjaman yang pertama, Rami memperoleh pinjaman ke 2  dari UPK. Rami sudah bisa berjualan di warung tanpa harus berkeliling lagi. 


Namun jika ada pelanggan Rami yang memesan barang online via telepon masih dilayani dengan pelayanan pengantaran barang sampai ke rumah. Pelanggan mengaku senang karena hemat waktu, energi dan biaya tanpa harus repot pergi berbelanja ke pasar yang berada di Nagari Lubuk Alung.


Pada tanggal 12 Oktober 2021, Rami yang tergabung dalam KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) Ekonomi Bergulir PPMK (Program Penghidupan Masyarakat Berbasis Komunitas) Program Kotaku yang diberi nama KSM Jembatan Besi, telah menerima pinjaman yang ke 3 dari UPK LKM Harmonis Nagari Pasie Laweh. Pinjaman ini rencana digunakan untuk membeli barang dalam jumlah yang lebih besar. Dengan membeli barang sekarung modalnya lebih murah sehingga keuntungan yang diperoleh akan meningkat. 


Omset dari dagangannya saat ini telah mencapai Rp2.000.000 dengan laba bersih sekitar Rp200.000 hingga Rp250.000 setiap harinya. Keuntungan yang diperoleh alhamdulillah sudah bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-sehari bersama suami dan tiga orang anaknya. Saat ini Rami sudah bisa mengecap rasa manis dari hasil jerih payahnya selama ini. (*)

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top