Agam, -Haji Abdul Marik Karim Amrullah (Hamka) merupakan gambaran tokoh yang paripurna. Selain dikenal sebagai ulama, Hamka juga dikenal sebagai sastrawan, budayawan, sekaligus politikus yang karyanya digandrungi hingga mancanegara.
Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Agam, Irwan Fikri, SH saat membuka Focus Gruop Discussion (FGD) bertajuk Pengayaan Literasi Hamka, Rabu (14/7) di Lubuk Basung.
“Berbicara tentang Buya Hamka, pikiran kita melayang menggabarkan tokoh yang paripurna, karya beliau seperti Tafsir Al azhar dan Tenggalamnya Kapal Van Der Wijck sangat familiar di tengah masyarakat,” ucapnya.
Banyak inspirasi yang bisa dipetik dari sosok Buya Hamka, baik semasa hidupnya maupun melalui karya-karya yang ditinggalkan. Menurut Wabup, sangat beralasan bagi generasi sekarang untuk mewariskan pemikiran-pemikiran Buya Hamka.
“Di pundak masyarakat Agam terletak tanggungjawab moral untuk meneruskan pemikiran dan karya beliau agar tak lakang dek paneh, tak lapuak dek hujan,” ujar wabup.
Lebih jauh disampaikan, wabup meyakini setidaknya ada dua upaya yang bisa dilakukan dalam rangka mewariskan pemikiran sang buya. Pertama, menerbitkan kembali karya-karyanya, kedua melahirkan tulisan-tulisan perjalanan hidup beliau.
“Upaya ini memang membutuhkan determinasi, komitmen, dan kerja keras agar tujuan akhir yang diinginkan yakni Buya Hamka sebagai sosok inspiratif yang dikenang sepanjang masa bisa terwujud,” ucapnya.
Melalui FGD yang difasilitasi Disdikbud Agam, tukas wabup, pihaknya berharap peserta diskusi bisa melahirkan terobosan yang mendorong banyak orang untuk berkunjung ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka.
“Terobosan itu tidak hanya dengan memperbanyak bahan bacaan, tetapi mungkin ada sisi lain yabg dibenahi dan diperbaiki. Kemudian perlu inovasi dan kreasi dari berbagai aspek yang saling berkaitan satu sama lain,” ujarnya.