PADANG--- PT PLN (Persero) UP2B Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng-Sumbar, Jambi dan Riau) Bersama satuan Brimob Polda Sumatera Barat menggelar kegiatan Edukasi dan Pelatihan Simulasi Teror Bom dan Huru Hara yang marak terjadi di Ibukota dan beberapa Daerah sebelum ini.
"Mengingat akan pentingnya edukasi dan pelatihan simulasi teror bom dan huru hara ini oleh sebab itulah kami gelar acara ini pada hari ini," ucap Manager PT. PLN (Persero) UP2B SUMBAGTENG Andi Murniawati, kepada media ini, Rabu (16/6) di Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Disebutkannya, acara pelatihan dan edukasi seperti ini baru pertama kali dilaksanakan oleh PT. PLN (Persero) UP2B SUMBAGTENG. Peserta acara ini Karyawan PLN UP2B SUMBAGTENG dan UPT Padang.
"Acara pelatihan seperti ini se Indonesia dilaksanakan dan ini harus kita laksanakan. Sebab, banyak institusi vital yang perlu untuk dijaga. Kita harus mempersiapkan pengetahuan buat security untuk antisipasi dan peserta harus serius mengikuti acara ini, sekurang-kurangnya 80 persen harus bisa menyerap ilmu dalam pelatihan ini," tambah Andi Murniawati.
Disamping itu sebutnya dalam masa menghadapi pandemik copid 19 ini maka protokol kesehatan harus tetap dijaga dan diutamakan.
Sementara Komandan Detasemen Gegana Satbrimob Polda Sumbar Encep Henry, SH., MH nara sumber pada acara Edukasi dan Pelatihan Simulasi Teror Bom dan Huru Hara ini mengatakan kegiatan seperti ini sudah ada dilaksanakan beberapa kali.
“Simulasi ini untuk memberikan gambaran kepada para peserta agar mereka semakin memahami apa yang seharusnya mereka lakukan apabila menghadapi situasi berbahaya,” tutur Komandan Detasemen Gegana Satbrimob Polda Sumbar Encep Henry, SH., MH.
Disebutkannya, merebaknya teror bom di tanah air perlu diantisipasi petugas satpam yang berjaga di sejumlah lokasi, terutama di tempat-tempat keramaian.
"Dalam kondisi darurat, bila ada teror bom, petugas satpam atau security dapat cepat lapor ke polisi. Dengan materi pelatihan yang telah diperoleh, petugas satpam langsung melakukan berbagai upaya seperti evakuasi warga serta memberi penjelasan kepada masyarakat agar tidak panik," tambahnya.
Disebutkannya, karena keterbatasan personel kepolisian untuk melakukan pengamanan di seluruh kota, maka keberadaan satuan pengamanan di masyarakat seperti satpam atau security, hansip dan lainnya sangat diperlukan untuk membantu pengamanan. Masuknya materi penanganan teror bom dalam pelatihan satpam diharapkan bisa meminimalisir keadaan yang lebih buruk.
Selain materi teori di dalam kelas, para peserta pelatihan diajak pula untuk melaksanakan simulasi teror bom, huru hara maupun bencana gempa bumi.Kegiatan ini dikomandoi oleh Syafruddin PA selaku pejabat pelaksana K3L KAM UP2B SUMBAGTENG, dan juga dihadiri AKP Tomi Harianto,SH. MH (Danki I Batalyon A Pelopor), Iptu Soekarmono (Kasubden Jibom Detasemen Gegana) dan sepuluh personel Senpi Osh. *