 |
| Kalapas Kelas II A Bukittinggi, Nanang Rukmana (** nas) |
Bukittinggi, Canangnews- lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Bukittinggi setia laksanakan program dari pemerintah untuk program pembinaan kemandirian seperti, ketahanan pangan/ bertani, bertukang dan membuat kerajinan tangan. Bagi para Warga Binaan (WB) yang melakukan kegiatan itu, diusahakan mendapatkan premi. Juga bermanfaat bagi pegawai dan warga binaan.
Hal itu disampaikan oleh Kalapas Kelas II A Bukittinggi, Nanang Rukmana, A. Md, IP, S.Sos di kantornya Kamis (9/10/2025).
Ia menjelaskan, program lain dari Kementerian Imigrasi dan pemasyarakatan adalah, kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat seperti, Bakti Sosial (Baksos) bagi masyarakat sekitar yang dilaksanakan sebulan sekali.
"Program dari Kakanwil Ditjenpas terkait pembinaan, yaitu Pramuka dan Santri pesantren yang sudah berjalan bagi warga binaan di lapas Kelas II A Bukittinggi. Kemenag sangat mendukung program santri ini," ungkap Nanang.
 |
| Kalapas Kelas II A Bukittinggi bersama wartawan (**) |
Dikatakan, terkait keagamaan Lapas bekerjasama dengan pesantren terdekat, dan berkoordinasi dengan Kapolres, Kajari, Dandim. Agar program dan kegiatan yang dicanangkan bisa berjalan.
Ada sekitar 500 orang lebih Warga binaan di Lapas Kelas II A Bukittinggi yang beralamat di Biaro Kabupaten Agam, didominasi laki-laki sedangkan perempuan berjumlah 12 orang. Ada upaya untuk memindahkan napi perempuan ke lapas perempuan di Anak Air Padang, karena gerakan aktifitas banyak didominasi laki-laki di Lapas II A Bukittinggi.
Terkait pengamanan di Lapas, tambah Kalapas yang baru menjabat akhir September 2025 ini, sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diterapkan kepada pegawai yang bertugas. Seperti, penggeledahan barang, tamu, pemeriksaan kamar sel, baik yang insedentil atau yang wajib.
"Kita memperkuat penggunaan telepon selular bagi narapidana dan oknum pegawai lapas. Ini adalah tantangan dan peringatan, bagi pegawai yang melanggar akan mendapat sanksi," tegasnya
(KH)