Muhammad Fauzan Korban Arus Kencang Air Laut Mararoen Hingga Kini Belum Ditemukan

Sikabaluna
0

Warga Siberut Utara Sedang Lakukan Pencarian Korban terseret arus kencang air laut.
Foto :Wartawan/Johan

Sikabaluan Canangnews,Salah seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA 1 Siberut Utara Muhammad Fauzan (16) asal Muara Sikabaluan terseret arus kencang air laut Mararoen yang terletak di antara dusun pokai dan pantai Sikabaluan Jumat 6/05/22.

Kejadian berawal dari rekreasi bersama keluarga sakerebau untuk menikmati suasana lebaran di pantai Mararoen korban bersama saudaranya mandi-mandi sambil menyeberangi anak sungai mararoen tepat diujung sungai dekat laut pada pukul 16.30 Wib kemaren sore.

Sementara kakek dari korban sedang menggali bagian anak sungai yang masih tertutup rapat pasir yang biasa dimanfaatkan ibuk-ibuk dusun Nang-nang untuk mencari ikan dengan membuka (Masitembai ) anak sungai tersebut karena diakui banyak ikan terlebih pertemuan air laut dan air sungai tepat ditempat tersebut.

Mamat kakek dari Korban Muhammad Fauzan mengatakan,Muhammad Fauzan terseret arus kencang air laut pada saat dirinya sedang menggali tanah untuk membuka anak sungai yang masih tertutup supaya dapat mengalir dengan baik.

Dirinya terkejut ketika adik dari korban berteriak ada yang teerbawak arus namun sangka Mamat justru adik dari korban namun ternyata Fauzan anak malang tersebut.

"Saat kejadian kita sedang menggali anak sungai yang masih ditutupi pasir sementara fauzan dan adik-adiknya main main namun selang beberapa saat adik korban berteriak ada yang terbawak arus air laut sehingga sontak terkejut dan bergegas kearah laut"Ungkapnya kepada Canangnews,saat memberi keterangan di lokasi kejadian malam tadi.

Di laut terlihat om dari korban berusaha mengejar Fauzan untuk memegang erat tangan namun arus air laut begitu deras sehingga tangan korban terlepas dan tak terlihat sementara Ar om dari korban ikut terseret untung saja ada mamat kakek dari korban.

"Hampir tiga korban yang lewat dalam kejadian kemaren untungnya kita cepat mengambil tindakan menyelamatkan anak Ar dari seretan air laut yang begitu kencang karena berusaha menyelamatkan keponakan yang tak dapat tertolong sambil minum air laut saya menendang supaya Ar terguling ketepian,ujarnya.

Tepat pada pukul 17.00 keluarga mulai lakukan pencarian di titik kejadian bersama warga mulai senja,malam hingga hari ini namun masih nihil hasilnya.(js)

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top