KEUTAMAAN MEDIA CETAK

0

Catatan Duski Samad *)


ERA 4.0 yang ditandai dengan adanya jaringan internet dan digitalisasi informasi tanpa batas telah menghadirkan media sosial yang luar biasa massif dan membentuk opini publik begitu cepat. Platform media digital yang beragam bentuk dan menarik telah menawarkan kemudahan dan kecepatan informasi yang berakibat menggusur media cetak. Surat kabar, tabloid dan majalah dan jenis cetakan lainnya, tak terkecuali buku sekalipun, mati suri dan ditinggal pasar.

Realitas pertarungan bisnis informasi media digital resmi dan media sosial yang sumbunya di tangan siapa saja tanpa ampun telah membawa efek tidak baik bagi perubahan sosial yang amat sulit dikontrol. Informasi yang awalnya berita biasa saja dan bertujuan positif, saat sampai di tangan lawan politik atau pihak yang pikirannya pendek, atau jiwanya tidak sehat, dapat berubah menjadi racun pembunuh karakter dan membuat kebenaran nisbi.

Kebebasan yang dimiliki semua orang untuk menjadi wartawan, penulis dan komentator tanpa mensyaratkan kualitas ilmu, pelatihan dan kepatuhan pada kode etik jurnalistik, telah membawa mudarat sosial yang berdampak buruk secara luas. Berita internal, pembicaraan terbatas, kegiatan dalam kamar sekalipun, dapat dengan mudah menjadi berita luas, menjadi trending topik, bahkan ada yang menimbulkan kegaduhan nasional.

Kejenuhan, ketidaknyamanan yang disebabkan media online dan medsos, kini mulai terasa. Oleh karena itu, banyak orang telah beralih kembali ke media cetak. Surat kabar, majalah, tabloid dan sejenisnya sudah kembali dipercaya. Kehadirnya Majalah Saiyo Sakato edisi ke-13 tahun 2020 ini adalah jawaban terhadap kebutuhan pada media yang dipercaya, sekaligus diperlukan untuk referensi publik yang valid, mencerdaskan dan sekaligus diharapkan dapat dipercaya sebagai informasi pembangunan Kabupaten Padang Pariaman.

KEKHASAN MEDIA CETAK

1. INFORMASINYA VALID

Proses kerja lahirnya media cetak, seperti majalah ini misalnya, jelas terukur dan mengikuti standar kerja akademis yang reasonable, check and recheck alias tabayyun sebagai rukun paling utama benar atau salahnya informasi dipastikan sudah diterapkan pada media cetak. 

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِنْ جَآءَكُمْ فَا سِقٌ   بِۢنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْۤا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًا   بِۢجَهَا لَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْن

"Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu."(Al-Qur’an surah ke-49 Al-Hujurat ayat 6)

2. SUMBER REFERENSI

Media cetak adalah sumber rujukan yang dapat dikutip pada karya ilmiah standar. Penulis yang berkonstribusi pada media cetak adalah orang yang memiliki komitmen dan keilmuannya sudah memenuhi kualifikasi ilmiah. Komitmen moral dan kompetensi penulis adalah prasyarat berita dapat diterima kebenarannya. Media cetak jelas meniscayakan wartawan, dan penulis opini melalui seleksi ketat dan ada ukuran ilmiah yang sudah diterima ahlinya. 

اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَ رْضِ ۗ مَا يَكُوْنُ مِنْ نَّجْوٰى ثَلٰثَةٍ اِلَّا هُوَ رَا بِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ اِلَّا هُوَ سَا دِسُهُمْ وَلَاۤ اَدْنٰى مِنْ ذٰلِكَ وَلَاۤ اَكْثَرَ اِلَّا هُوَ مَعَهُمْ اَيْنَ مَا كَا نُوْا ۚ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

"Tidakkah engkau perhatikan, bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi? Tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah yang keempatnya. Dan tidak ada lima orang, melainkan Dialah yang keenamnya. Dan tidak ada yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia pasti ada bersama mereka di mana pun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari Kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (Al-Qur’an surah ke-58 Al-Mujadilah ayat 7).

Keberadaan wartawan dan penulis di media cetak bukanlah pemain tunggal. Sebelum media naik cetak dipastikan minimal telah melalui proses editing, dan diskusi dewan redaksi. Artinya pemeriksaan atas benar dan salahnya informasi telah diverifikasi oleh lebih dua orang.

3. WORTHY OF TRUS

Konten berita media layak dipercaya (worthy of trust), baik karena proses kerjanya yang terukur, begitu juga wartawan dan penulisnya yang kompeten. Sumber informasi media cetak lebih dapat dipercayai, karena proses sebelum berita ditulis memenuhi kaidah berita.

Media cetak tidak akan memuat berita, informasi dan peristiwa yang belum jelas kepastiannya. Informasi tidak akan ditulis sebelum ada konfirmasi dan klarifikasi pada sumber berita. Informasi yang ada dalam majalah lazimnya bukan ota lapau, tidak pula gunjing, jauh dari desas-desus. 

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّ ۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا ۗ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ ۗ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّا بٌ رَّحِيْمٌ

"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang."( Al-Qur’an surah ke-12).

Pesan ayat di atas adalah menegaskan bahwa media cetak diyakini tidak akan mudah memuat berita bohong (hoax), ujaran kebencian (hate speach), fitnah dan berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Media cetak yang tahan lama, dapat dengan mudah dijadikan bukti fisik, jelas wartawan dan penulisnya, diketahui alamat redaksinya, adalah seleksi alam yang mewajibkan informasinya akurat, tepat, selektif dan mencerdaskan lebih luas.

PENUTUP

Di tengah-tengah melubernya informasi media online, medsos dan media elektronik, media cetak tetap akan terus dibutuhkan. Semua pihak diminta cerdas dalam menyerap informasi yang baik, benar dan menginspirasi. Media cetak diharapkan tetap berkomitmen menegakkan regulasi, kepatutan dan etika jurnalistik sebagai rambu-rambu press yang baik, benar dan mencerdaskan.

Selamat Atas Penerbitan Majalah Saiyo Sakato, edisi ke-13 tahun 2020 untuk mencerdaskan dan menjadi referensi Pembangunan Kabupaten Padang Pariaman


*) Guru Besar UIN Imam Bonjol -- Makalah ini disampaikan oleh penulisnya pada acara launching (peluncuran) Majalah Saiyo Sakato, edisi ke-13 tahun 2020 hari ini – Senin 14 September 2020 / 26 Muharram 1442 (editor Zakirman Tanjung)

Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top