oleh, Bagindo Yohanes Wempi
PERSAINGAN sektor ekonomi dan bisnis semakin ketat diera
android, melinial ini, semua orang didunia bisa mengambil alih sistem dan
budaya hebat ekonomi Sumatera Barat, Minangkabau yang dibangun oleh karakter
daerah dan perantau-perantau.
Menghadapi situasi kondisi terburuk dalam perasaingan
tersebut maka Sumatra Barat terutama daerah penyanggah seperti Padang, Padang
Pariaman, dan Kabupaten/Kota harus memperbaiki diri sesuai dengan
tuntutan keinginan di era adroid ini.
Dalam situasi ini, sumber daya manusia (SDM) yang
memiliki keterampilan dengan kualitas daya saing harus ada, itu kata kunci,
atau meciptakan sekelompok orang yang mempunyai visi dan misi untuk
merealisasikan kerja nyata harus diciptakan atau muncul secara alami.
Begitu juga program-program pengembangan produk
kreatif dan inovatif yang berasal dari kekayaan alam Padang Pariaman, Padang,
Payakumbuh, Solok, Damasraya, Ranah Minang perlu diwujudkan. Sehingga, ke depan
terobosan baru harus dilakukan oleh pemangku kepentingan dengan menyiapkan tatanan
kehidupan masyarakat yang berdaya saing, serta berkualitas tinggi.
Langkah-langkahnya adalah, dengan menciptakan SDM yang
mempunyai kriteria khusus. SDM memiliki keilmuan terapan dan trampil, merupakan
syarat mutlak yang tidak bisa ditawar. Karena, memiliki ilmu banyak, seseorang
berpotensi berhasil dan sukses jadi pengusaha. Ini semua hasil dari
keseriusannya mengeluti suatu bidang ilmu ekonomi tersebut.
Sehingga, semua itu dimulai dengan sebuah keyakinan
bahwa ilmu menjadi syarat utama untuk membangun masyarakat Minangkabau berhasil
itu yang pertama.
Kedua, produk kreatif. Dengan berkembangnya teknologi
dan berubahnya keinginan masyarakat terhadap produk-produk yang ada di
masyarakat, serta adanya persaingan produk dalam negeri dengan produk luar
negeri menyebabkan pekerja industri lokal yang bergerak di bidang usaha
masyarakat kreatif (UMK) harus pintar dan cerdas untuk mencari inovasi-inovasi
agar produk yang dibuat dan ditawarkan akan selalu menjadi produk yang laku.
Para pekerja industri/UMK tidak boleh mengurangi
kualitas produk dan harus berpikir bagaimana mengembangkan produk bernilai,
sehingga diminati oleh konsumen. Selain kreativitas dalam mencari
inovasi-inovasi untuk sebuah produk seharusnya pekerja industri/UMK melakukan
pengevaluasian terhadap produk-produk yang sudah beredar selama ini.
Hal ini bertujuan untuk melakukan improvisasi dalam
membuat dan memasarkan sebuah produk tanpa ditinggalkan produk luar. Ketiga,
mentalitas kuat. Bumi Andalas (Sumatra) yang berada di daerah bukit barisan,
membentuk mentalitas masyarakat Minang tidak kenal menyerah dan tangguh dalam
mengejar tujuan.
Adanya ujian
berupa gempa bumi dan bencana alam lainnya, menjadikan mentalitas masyarakat
Sumatera Barat semakin menjadi kuat dan tangguh. Dengan tiga karakter di atas,
maka ke depan kita sudah bisa membangun sebuah kawasan yang kuat secara
ekonomi.
Di samping itu, semua elemen masyarakat dilibatkan dan
diberdayakan, terutama tokoh-tokoh masyarakat Sumbar yang sudah menjadi
pengusaha sukses, pejabat negara dan duduk sebagai elit pemerintahaan di
tingkat pusat. Sebuah penghargaan juga bagi mereka, apabila dilibatkan dalam
pembangunan ekonomi tersebut.
Namun ke depan sangat memudahkan orang Minang untuk
membuka hubungan dengan instansi, baik di dalam negeri (national) maupun di
luar negeri (internasional). Masyarakat yang ada di Minang sangat penting
menjaga hubungan (networking) tersebut untuk membangun masyarakat Minang yang
kuat secara ekonomi dan harus dimanfaatkan sebagai sebuah akses untuk kepentingan
masyarakat Sumbar secara keseluruhan.
Maka, akses networking yang sudah dibuka, harus
dikelola dengan baik. Sehingga, bisa membangun tatanan ekonomi Minangkabau
untuk kesejahteraan masyarakat di Sumbar. Selain itu, Pemprov Sumbar harus bisa
mendatangkan dan menyakinkan investor untuk menanam investasinya.
Dengan adanya investasi di semua sektor, ekonomi
masyarakat akan berjalan. Terutama sumber daya alam (SDA) yang belum
dieksplorasi atau yang belum dikembangkan menjadi produk kreatif. Sebuah kata
yang mutlak disampaikan bahwa pemprov harus bekerjakeras untuk mendapatkan
investasi dan mengelola sumber daya alam (SDA) untuk kepentingan masyarakat.
Pengembangan usaha ekonomi masyarakat yang perlu
dilakukan adalah, memberdayakan dan membangun sektor-sektor ekonomi masyarakat
yang sudah membudaya dan mengakar di tengah mereka. Sehingga, sektor ekonomi
memberikan nilai yang lebih tinggi. Hal itu semua sesuai dengan kondisi alam
Minangkabau yang ada.
Misalnya di
bidang pertanian, saatnya sektor pertanian harus menciptakan hasil produk
pertanian yang bernilai tambah tinggi. Seperti pertanian organik, produk jual
hasil pertanian terlebih dahulu diolah, saat ini para petani menjual beras ke
luar Minang dengan karung tidak bermerek, maka ke depan dijual beras dengan
bentuk plastik kiloan yang dikasih merek khusus, atau dijual dalam bentuk
tepung beras.
Selanjutnya, memulai mengefektifkan pengunaan lahan
pertanian dengan bermacam-macam tanaman serta dipadu dengan perikanan air
tawar. Sehingga, satu hektar sawah tidak
hanya menghasilkan satu produk tapi juga menghasilkan produk tanaman lain.
Kembali menghidupkan sektor pariwisata, seni dan
budaya. Karena, pada zaman keemasan Orde Baru pariwisata Ranah Minang sangat
dikenal, baik wisata alam pegunangan, wisata danau, wisata sungai, pantai dan
begitu juga keseniannya. Mari kembali menghidupkan danau yang sekarang
beralihfungsi menjadi tambak. Kembali dijadikan objek wista yang menyenangkan.
Taman budaya, kembali difungsikan lagi sebagai pusat
kegiatan seni dan budaya. Saatnya, tokoh budayawan diberdayakan untuk melaksanakan
iven-iven seni budaya secara nasional maupun internasional. Sehingga, turis
berdatangan ke Ranah Minang. Belum lagi potensi pantai, laut yang bisa
dikembangkan menjadi tempat wisata bahari, ini tenpat alternatif wisata
pantai/bahari setelah Bali, Lombok, dan Yogjakarta.
Berikutnya menjadikan Minangkabau daerah pendidikan.
daerah ini menjadi tempat khusus bagi orang-orang luar negeri untuk belajar dan
mempedalam ilmu pengetahuan, seperti kampus Unand, UNP dan kampus-kampus lainya
dimodivikasi menjadi kampus yang terpopuler dan paling diminati untuk belajar
bagi masyarakat luar Sumbar.
Sebuah keyakinan, kalau daerah Minangkabau dijadikan
daerah pendidikan banyak orang yang akan belajar ke sini. Dari tiga pokok
pemikiran di atas, apabila direaliasaikan dan ditata dengan baik, maka Ranah
Minang akan mampu membangun peradapan ekonominya sendiri.