Berita dari Tanah Suci (5): Pasar Subuh dan Jajanan yang Ditunggu

0
Suasana usai shalat subuh di depan hotel

Arab Saudi, CanangNews – Seperti cendawan tumbuh di musim hujan. Ya, itulah yang terlihat di sepanjang halaman hotel-hotel di Syisyah, Arab Saudi. Setelah subuh, pedagang yang ada hanya di musim haji ini pada berdatangan dan berjejer dari ujung sampai ke ujung jalan satunya lagi. Pedagang kaki lima yang menjual pakaian dan cindera mata memenuhi trotoar jalan.

Beragam jenis pakaian untuk pria dan wanita dipajang serabutan. Meskipun harganya relatif mahal, namun jamaah tetap tak kuasa menahan 'nafsu' membelinya. Ada pedagang cindera mata yang menggunakan pengeras suara yang sudah direkam. "Dua riyal, dua riyal, semua serba dua riyal", demikian rekaman suara yang kental dengan dialek Arab-nya.

Jamaah asal Padang Pariaman membeli jajanan sarapan

Di sela-selanya, jamaah juga dijejali oleh penjual jajanan sarapan pagi selera Indonesia rasa Arab Saudi. Ini menjadi favorit dan ditunggu-tunggu oleh jamaah asal Kabupaten Padang Pariaman. Beragam menu ditawarkan mulai dari nasi goreng, nasi kuning, bubur ayam, lontong kari, telur asin, kue kering, hingga gorengan, seperti bakwan, goreng tahu dan tempe. Harganya mulai dari dua riyal hingga 10 riyal per item nya.

Pagi kemarinnya, ada pemandangan yang tidak seperti biasanya. Tragedi yang menghadirkan rasa kasihan sekaligus takjub. Kasihannya sebab tiba-tiba di tengah hiruk pikuk penjual dan pembeli berinteraksi, datanglah polisi dengan mobil patroli. Mereka langsung 'mencokok' pedagang karena berjualan di tempat yang terlarang. Mereka dinaikkan paksa ke mobil patroli dan diangkut ke posko polisi.

Patroli polisi menertibkan pedagang kakilima


Adapun rasa takjub hadir adalah saat terjadinya penertiban tersebut, petugas tidak merusak jajanan penjual-penjual itu. Jajanannya dibiarkan begitu saja, yang ditangkap hanya orangnya. Sungguh pandangan mata yang jarang kita lihat di Indonesia jika ada penertiban oleh petugas terhadap penjual yang 'nakal'. Contoh yang bagus juga untuk kita teladani. (Laporan Afrinaldi Yunas, TPHD Padang Pariaman) 

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(50)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top