Pengambilan gambar di Musajik Tuo Baratok Ijuak
2 x 11 Enam
Lingkung, CanangNews -- "Kuliner
Padang Pariaman istimewa!" puji Rauf, presenter Islam dari Amerika pada
saat shooting acara Journey of a
Backpacker (JOB) di lokasi warisan budaya Padang Pariman, Musajik Tuo Atok
Ijuak (Masjid Tua Beratap Ijuk – red) Sicincin, Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung,
Minggu (23/4/2017).
Hasil shooting itu akan ditayangkan satu
Stasiun Televisi Swasta Nasional pada bulan Ramadhan mendatang. Lebih lanjut
dia mengatakan, sajian dari ikan laut seperti Gulai Kapalo Lauak dan Sala Lauak
ataupun olahan sea food lainnya luar
biasa istimewa.
"Godok Batinta dan Lapek Bugih juga enak
sekali," sambung Janjang Arius, produser acara tersebut. "Teh
Telurnya kok bisa ndak bau amis yah?" tanyanya heran.
Selain memuji kuliner masakan khas Padang
Pariaman yang begitu istimewa, para kru dan pengisi acara televisi itu juga
mengungkapkan betapa bersih dan indahnya wilayah Padang Pariaman. Di samping
itu, pemandangan alam, pegunungan serta objek wisatanya mengandung potensi yang
sangat besar untuk dikelola dan dikembangkan.
"Dengan potensi yang begitu besar, sayang
sekali kalau tidak dipromosikan dengan baik," timpal Wahyu, sutradara
acara. Menurut Wahyu, Padang Pariaman sangatlah potensial sebagai daerah tujuan
wisata, karena tempat beradanya bandara.
"Pemerintah daerah perlu menyediakan Tourist Information Centre yang
menyediakan brosur dan informasi lengkap tentang objek wisata yg ada di
sini," katanya lagi menyarankan.
Di samping itu, katanya melamjutkan, papan
penunjuk arah ke objek wisata perlu diperbesar dan diperbanyak sehingga dapat
terlihat jelas oleh para pengunjung. Seluruh crew serentak menyuarakan
perbaikan infrastruktur di segala bidang, sehingga akses ke objek wisata lebih
mudah dan nyaman. Selain itu, juga perlu sosialisai terus menerus melalui
sosial media, sehingga objek wisata alam maupun budaya dapat dikenal lebih luas
lagi.
Rauf, presenter Islam dari Amerika, berdialog dengan Baiq
Nila Ulfiani
Tayangan Journey
of Bacpacker ini sendiri di Padang Pariaman meliput tempat-tempat
bersejarah yang ada kaitannya dengan penyebaran Islam di Sumatera Barat,
seperti Surau Syekh Burhanuddin, Surau Pondok Ketek, Masjid Ampek Lingkuang dan
Musajaik Tuo Sicincin, di samping ke objek wisata seperti Air Terjun Sarasah,
Pucak Anai, Lapau Coklat serta pertunjukan seni tradisional khas daerah Padang
Pariaman, Ulu Ambek.
Tayangan ini sendiri sudah memasuki session ke
3 atau tahun ke 3 penayangan. Untuk tahun ini ada 7 kabupaten / kota di
Sumatera Barat yang diliput mulai tgl 21 sd 30 april 2017, yaitu Padang
Pariaman, Solok, Bukittinggi, Solok Selatan, 50 Kota dan Pesisir Selatan.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga (Disparpora) Kabupaten Padang Pariaman Jon Kenedi mengungkapkan,
shooting objek-objek wisata, budaya dan kuliner ini difasilitasi Kementerian
Pariwisata Republik Indonesia bekerjasama dengan daerah-daerah sasaran berupa
penyediaan penginapan dan akomodasi.
“Kita merupakan daerah pertama yang menangkap
peluang ini dan menyatakan setuju dengan persyaratan yang diajukan,” ujar Mantan
Camat Nan Sabaris ini. (Laporan Baiq
Nila Ulfiani / zast)