 |
| Suasana pemakaman ayahanda Mahyeldi di Sei Talang Gadut-Bukittinggi/foto.Nas |
BUKITTINGGI,CanangNews - Kabar duka datang dari Ranah Minang.Ayahanda Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah meninggal dunia pada Selasa dini hari (2.30 WIB) 6 September 2022 di RS.Achmad Moehtar Bukittinggi.
Kemudian dikebumikan di pandam pekuburan keluarga di kampung beliau Sungai Talang kecamatan Tilatang Kamang Agam pada siang juga,yang dihadiri oleh ratusan pelayat yang datang dari berbagai instansi pemerintah dan umum.
Bastari salah seorang kerabat Mahyeldi yang juga menantu dari almarhum Mardanis St.Tan Nameh Bin Musa mengungkapkan,bahwa almarhum sudah lama mengidap sakit dan baru 1 malam di Rumah sakit beliau dipanggil Allah.SWT dalam usia 82 Tahun.
Disebutkannya, ayahanda Mahyeldi meninggalkan seorang istri,anak,dan 30 orang cucu. Yang mana buya Mahyeldi merupakan anak tertua dari 7 orang bersaudara.
 |
| Mahyedi saat merawat Abak (sang ayah) /foto.Tiktok |
Menurutnya,selama kenal dengan almarhum,beliau merupakan orang yang shaleh dan baik,mendidik anak anaknya dengan penuh tanggung jawab ,akhlah dan agama yang baik.
"Almarhum ayahanda Mahyeldi merupakan pekerja keras dan pernah menarik becak di Riau.Dengan hasil keras keringat beliau bisa menghasilkan anak yang saleh dan sukses,"ulasnya
Kemudian lanjutnya lagi,seorang sosok Mahyedi atau dengan sapaan akrabnya Buya. Sosok Mahyeldi sebagai anak sejak kecil sudah terlihat kepatuhan dan kesantunannya.
"Semenjak mahyeldi menjabat dari Wakil ketua DPRD Provinsi,Wakil walikota dan Walikota hingga Gubernur santun kepada kedua orang tuanya sangat tinggi.Seperti ditengah kesibukannya sebagai kepala daerah, dalam waktu satu kali seminggu tetap mengunjungi orang tuanya dan merawatnya diwaktu sakit,"ulasnya.
Ia menambahkan,apa yang terlihat dari sosok Mahyeldi selama ini patut dicontoh bagi yang lain,seperti patuh kepada orang tua,menjalankan nilai kesopanan dan ketaqwaan kepada Allah.SWT.
( Nas )