Puncak Grand Final Duta GenRe, Bupati Suhatri Bur Apresiasi DPPKB

0

Catatan Zakirman Tanjung


SEMANGAT
24 Finalis Duta Generasi Berencana (GenRe) Kabupaten Padang Pariaman terlihat tumpah saat pelaksanaan Grand Final "Puncak Apresiasi GenRe KUAT (Generasi Berencana Kreatif, Ulet, Aktif, Telaten) Award yang berlangsung di Aula Kantor Bupati – Parikmalintang, Sabtu (19/3/2022) siang. Kegiatan itu dibuka dan diikuti hingga selesai oleh Bupati Suhatri Bur SE MM.


Selain para finalis dan orangtua mereka, acara itu dihadiri dan diikuti oleh Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga (KSPK) Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) Drs Budi Mulia MSi, Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Yusrita serta Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) dr H Aspinuddin bersama jajarannya.



Ketika membuka acara resmi, Bupati Suhatri Bur mengemukakan, saat ini remaja Indonesia hidup pada zaman 4.0, suatu era yang sangat berbeda dari generasi orangtua mereka. Perbedaan tersebut melahirkan perbedaan pengetahuan antara orangtua dan anak yang sering kali tidak selaras dan sejalan.


“Industri 4.0 melahirkan gangguan dan pergeseran di berbagai lini kehidupan yang mengubah pola interaksi, nilai, norma, sistem, tatanan, kebutuhan, tantangan, peluang, ancaman dan paradigma baru di berbagai sektor yang perlu disikapi secara bijaksana oleh para Remaja dan segenap anggota keluarga,” ujar Aciak, sapaan Bupati.



Sebagai pemilik energi masa depan, lanjut dia, remaja memerlukan pembinaan dan penguatan kapasitas agar siap menghadapi tantangan zaman, sekaligus mampu membangun keluarga berkualitas di masa mendatang. Jumlah penduduk usia 10 – 24 tahun di Indonesia saat ini telah mencapai sekira 67 juta jiwa atau 26,1% dari total jumlah di Indonesia. Ini berarti 1 di antara 4 penduduk adalah remaja.


Remaja saat ini akan menjadi bagian dari Generasi Emas Indonesia tahun 2045. Saat Indonesia memasuki usia 100 tahun merdeka, generasi ini akan berusia antara 35 – 54 tahun, yaitu berada pada usia produktif yang akan menjadi nahkoda bangsa ini ke depan. Generasi emas nantinya diharapkan menjadi generasi yang cerdas dan komprehensif, yaitu produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosialnya, sehat dan menyehatkan dalam interaksi alamnya serta berperadaban unggul.



“Generasi emas akan disemai melalui pembangunan karakter dalam pembangunan keluarga yang menggunakan pendekatan siklus kehidupan. Oleh karena itu, pembinaan remaja menjadi investasi yang sangat luar biasa,” ulas Aciak.


Sebagai upaya merespons permasalahan remaja, sejak tahun 2007 BKKBN mengembangkan program GenRe untuk penyiapan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang pendewasaan usia perkawinan sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana pula, kemudian baru menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.



“Program GenRe mengedepankan pembentukan karakter bangsa karena mengajarkan remaja untuk menjauhi pernikahan di bawah umur, melakukan penyimpangan seksual dan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (apza) guna menjadi remaja tangguh dan dapat berkontribusi dalam pembangunan serta berguna bagi bangsa dan negara,” urai Aciak.


Ia menyatakan apresiasi yang tinggi terhadap DPPKB sekaligus menyambut gembira kegiatan Pemilihan Duta GenRe ini yang merupakan wadah bagi remaja untuk berkumpul, bercerita dan meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan gizi serta meningkatkan kapasitas dan kreatifitas untuk menghadapi bonus demografi dan Indonesia Emas.


Dengan adanya Duta GenRe ini diharapkan mereka mampu menjadi role model ,idola dan sumber informasi bagi teman sebaya agar para remaja mampu menghadapi berbagai tantangan dan resiko, terutama seksualitas, HIV dan AIDS, Napza dan pernikahan di bawah umur.



“Saya sangat bangga melihat generasi muda yang tergabung menjadi Duta GenRe, yang memiliki bakat dan kreatifitas luar biasa. Semoga dengan adanya Duta GenRe ini mampu menjadi Agent of Change bagi generasi remaja, khususnya di Kabupaten Padang Pariaman,” katanya lagi.


Kepada seluruh stakeholders (pihak terkait – red), Bupati Suhatri Bur meminta agar dapat memberikan perhatian kepada generasi muda karena mereka adalah harapan bangsa. “Untuk itu, marilah kita berpartisipasi dalam menyukseskan Program GenRe ini agar melahirkan generasi remaja yang tangguh dan Unggul sehingga terwujud Padang Pariaman Hebat," pinta dia.



Sedangkan Kepala BKKBN Sumbar Fatmawati ST MEng yang diwakili Koordinator Bidang KSPK Budi Mulia mengemukakan, pihaknya mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, khususnya DPPKB, karena telah memfasilitasi kegiatan Pemilihan Duta GenRe ini yang diharapkan dapat menghasilkan remaja yang berkualitas.


“BKKBN terus berupaya menyiapkan generasi muda yang sehat, terhindar dari berbagai permasalahan remaja serta menjadikan remaja produktif dan berkualitas agar mampu mencapai bonus demokrafi untuk Indonesia Emas tahun 2045 nanti. Upaya tersebut antara lain dengan Program Duta GenRe,” ujar Budi.


Dalam rangka mencari figur-figur remaja berkualitas dimaksud, lanjut dia, kegiatan Pemilihan Duta GenRe ini sangat diperlukan. Satu pasang Duta GenRe (putra dan putri) terbaik asal Kabupaten Padang Pariaman inSyaa Allah nanti akan ikut pada ajang yang sama di tingkat Provinsi Sumbar. Mudah-mudahan jadi wakil provinsi ke tingkat nasional.



“BKKBN saat ini memiliki cara, logo dan tagline baru untuk generasi muda. Kita harapkan logo dan tagline baru ini dapat diterima masyarakat. Sebab, berdasarkan sensus penduduk, hingga Desember 2020 Indonesia berpenduduk 271.349.889 jiwa, sekira 67 juta jiwa atau 26,1% di antaranya adalah remaja berusia 10 – 24 tahun,” kata Budi.


Budi Mulia menyebutkan, tagline BKKBN saat ini adalah #Berencana_Itu_Keren (seraya memperlihatkan gesekan ibu jari dan telunjuknya – red). “Artinya, BKKBN mengedepankan aspek perencanaan dalam semua siklus dan tahapan upaya yang kita lalui. Ada simbol love atau cinta, simbol merangkul, simbol kupu-kupu dan simbol tak terbatas.”


Khusus di Sumatra Barat, lanjut dia, berdasarkan SP 2020 jumlah penduduk provinsi ini 5,53 juta jiwa, 68,65% dari total populasi itu adalah penduduk usia produktif. Dengan demikian, gebrakan ini menjadi keniscayaan sebagai sumbangsih dalam mengisi pembangunan daerah dan negara.


“Melalui Program GenRe kita harapkan para remaja dapat disiapkan sebagai calon orangtua berkualitas. Dalam hal ini remaja diharapkan dapat menerapkan lima tahap transisi kehidupan, yakni pola asuh dan hidup sehat, berpendidikan, memiliki pekerjaan, hidup bermasyarakat serta menikah / berumahtangga dengan perencanaan yang baik hingga akhirnya menghasilkan anak-anak yang berkualitas,” kata Budi.



Sebelumnya, Kepala DPPKB Kabupaten Padang Pariaman dr H Aspinuddin melaporkan, Pemilihan Duta GenRe tahun ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya. Kegiatan awal yang telah dilakukan adalah sosialisasi ke sekolah- sekolah, perguruan tinggi  - baik negeri maupun swasta, Kelompok PIK- R (Pusat Informasi Konseling  Remaja – red) yang ada di masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui media sosial seperti instagram dan facebook yang dilakukan oleh Forum GenRe Kabupaten Padang Pariaman serta Jajaran DPPKB. Setelah itu, menerima pendaftaran dan dilanjutkan dengan tahap seleksi yang meliputi test tertulis, wawancara, dan penampilan bakat.


“Dalam proses seleksi, kami tidak mensyaratkan tinggi dan berat badan, sesuai ketentuan dari Forum GenRe Sumatera Barat. Bapak, Ibu dan hadirin dapat melihat sendiri penampilan para finalis kami,” ujar Dokter Jimmi, sapaan Aspinuddin.


Dari 74 orang pendaftar berusia antara 16 - 21 tahun dan belum menikah, lanjut dia, setelah melewati proses seleksi, terpilih 25 orang finalis yang terdiri dari 10 orang putra dan 15 orang putri.



Para finalis ini terdiri dari remaja yang berasal dari SMA / sederajat, perguruan tinggi negeri / swasta dan Kelompok PIK-R. Sebelum acara puncak apresiasi ini, ke-25 finalis mengikuti rangkaian pendidikan dan pelatihan selama satu bulan, dilanjutkan dengan 3x techinical meeting di Aula DPPKB dengan partisipasi aktif dari Forum GenRe Kabupaten Padang Pariaman. Terakhir, semua finalis mengikuti karantina selama tiga hari di suatu hotel.


“Hal yang berbeda pada Pemilihan Duta GenRe (Pildugen) tahun ini adalah Forum GenRe Kabupaten Padang Pariaman dan Panitia Pildugen memberikan berbagai project dan challenge kepada para finalis yang dapat mereka lakukan pada kelompok PIK- R di masing-masing kecamatan. Project dan challege tersebut bertujuan agar para finalis dapat melahirkan inovasi dan kreasi serta manfaat terhadap Kelompok PIK-R di wilayah mereka,” ulas Dokter Jimmi


Beberapa project finalis adalah Gemes (Gerakan bermedia Sosial Sehat), Gema Seganting (Gerakan Makan Sehat Cegah Stunting), Gema Rematri (Gerakan Mencegah Anemia pada Remaja Putri), Kepoin (Keterampilan Modal Indonesia Maju) serta Sisik (Interaksi Asyik).



Selama karantina, mereka diberikan Ilmu dan pengetahuan dari Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan stunting, kemampuan menulis bagi seorang duta serta bagaimana menjaga kesehatan, kebugaran dan penampilan. Harapan kami, dengan segala upaya yang telah dilakukan oleh panitia beserta Forum GenRe, Duta GenRe Padang Pariaman mampu meraih Winner tingkat provinsi, bahkan nasional,” papar Jimmi.


Aspinuddin juga melaporkan, kegiatan pildugen tidak hanya sekadar sebagaimana yang terlihat pada kegiatan puncak apresiasi ini. Selain rangkaian panjang persiapan, pihaknya juga memfasilitasi semua finalis dalam kegiatan khusus Forum GenRe dengan nama Bere-Bere (Bengkel GenRe Bereputasi) dengan menyediakan ruangan khusus dengan fasilitas di Gedung DPPKB.


"Di Bere-Bere inilah Adik-adik Forum GenRe dengan anggota lebih 300 orang melakukan aktivitas kreatif seperti berdiskusi, menerima remaja yang butuh konsultasi serta melakukan berbagai kegiatan seperti Geols (GenRe Online Shop)," papar Dokter Jimmi.



Kegiatan Grand Pemilihan Final Duta GenRe bertempat di Aula Kantor Bupati – Parikmalintang, berlangsung selama empat jam lebih sejak pukul 14.00 WIB hingga menjelang maghrib, berupa penilaian terhadap kemampuan masing-masing finalis yang menampilkan kebolehan di atas panggung serta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tim juri yang terdiri dari Diko Ariyanto (Duta Bahasa Nasional 2019 dari Sumbar), Dedi Agustanto SKM (BKKBN Sumbar), Yusrita SPd (Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Padang Pariaman), Sri Nelis SKM (Sekretaris DPPKB) dan Hj Gusneti ST (Ketua Dharma Wanita DPPKB)


Setelah terlihat bersidang beberapa kali secara tertutup di Ruang Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, tim juri menetapkan pemenang (winner) sebagai berikut: 


The Winner 

Haekall adiromarli (Siswa SMA 1 Sungai Geringging) dan Rike adriaty (Mahasiswi Universitas Negeri Padang/UNP);


Runner Up 1

Mario Apendi (Siswa SMA 1 Batang Anai) dan Al Anggun Rahma (Siswi SMA 1 Lubuk Alung);


Runner Up 2

Farhan Arya Putra (Siswa SMA 1 Lubuk Alung) dan Sabrina Alida Warrahmah (Siswi MAN 1 Padang Pariaman);


Runner Up 3

Muhammad Rahman (Siswa SMA 1 Ulakan Tapakis) dan Seberina Waruwu (Siswi SMA 1 Batang.Anai);


Runner Up 4

Jeffri Geovani (Siswa SMA 1 Batang.Anai) dan Salsabilla Mulya Putri (Mahasiswi Universitas Negeri Padang/UNP);


Favorit 

Riki Winando (IKEPNB?) dan Nadya Syafira (Siswi SMA 1 Lubuk Alung);


Berbakat 

Rohip Ramadhan (Siswa MAN 1 Padang Pariaman) dan Puspa Indah Armydea (Siswi SMA 1 Pariaman);


Intelegensi

Putra Cinto Camico (Siswa MAN 1 Padang Pariaman) dan Youren Dasti (Siswi SMA 1 Lubuk Alung)


Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top