Sikabaluan Canangnews,(Muunjui ) membersihkan pakaian orang yang sudah meninggal adalah sesuatu hal yang biasa dan menjadi tradisi di Sikabaluan Kecamatan Siberut utara.
Tradisi tersebut biasa dilakukan sebagai akhir dari semua kenangan tentang orang yang sudah meninggal sebagai tanda bahwa dirinya sudah tiada dan takkan kembali lagi, hal tersebut terungkap ketika pakaian almarhum atau almarhuma dicuci seiring dengan menceburkan diri di air bagi keluarga tercintanya.
Dalam hal ini,Yang dituakan dalam keluarga mengambil busur serta mencabut anak panah dari dalam (bukbuk) wadah dimana anak panah tersebut disimpan lalu dipanahkan di areal tempat akan mandi bersama,lalu beberapa orang dari keluarga inti mulai mencuci pakaian sebagai tanda bahwa semuanya telah berlalu.Rabu (31/03/21).
Pakaian yang dicuci tersebut akan dibagi- bagi kepada sanak saudara yang dekat dengan orang yang telah meninggal tersebut sebagai salah satu bentuk kenangan yang tidak akan pernah dilupakan sekaligus menghilangkan rasa takut untuk menggunakan pakaian itu.
Setiap anggota keluarga dari almarhum atau almarhuma yang dimaksud tersebut, menceburkan diri ke dalam air untuk mandi membersihkan diri dari segala kenangan yang dulu pernah dirasakan serta dialami oleh pihak keluarga yang ditinggalnya.
Sesudah mandi secara bersamaan keluarga kembali mengenakan manai dari dedaunan (Aileppet atau sailempen) sembari pulang kerumah duka untuk minum air kelapa disertai isinya.
Dalam hal ini orang tertua dari keluarga besar mengucap syukur serta memohon berkat Rahmat Tuhan dan memanggil kecat (roh) setiap orang yang ikut ambil bagian dalam acara Muunjui tersebut untuk kembali "Konan kina keccat sipurau ka Oinan bulek kumasanangkai Tarracci dan akhirnya semua yang ikut ambil bagian pulang kerumah masing-masing.
Dan hal itu kembali dilanjutkan ketika keluarga dari pihak berduka menyembelih ayam, babi sebagai bentuk syukur atas apa yang sudah diberikan serta mengakhiri kenangan bersama orang tercinta yang telah tiada.(JS)
