Kayutanam, CanangNews -- Sosialisasi pembentukan pos pelayanan terpadu (posyandu) remaja di Korong Kandang Ampek, wilayah kerja Puskesmas Kayutanam, mendapat perhatian antusias generasi muda setempat.
Kegiatan yang dilakukan Staf Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman Yani Agustian SKM, Jumat (14/2/2020), itu juga dihadiri walikorong dan tokoh-tokoh masyarakat.
Posyandu remaja, kata Yani, merupakan suatu bentuk upaya kesehatan bersumber-daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, termasuk remaja, dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Tujuannya untuk memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi remaja guna meningkatkan derajat kesehatan dan keterampilan hidup sehat remaja.
"Posyandu remaja memiliki tujuan antara lain meningkatkan peran remaja dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kesehatan, meningkatkan pendidikan keterampilan hidup sehat (PKHS), meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja tentang kesehatan reproduksi, meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan jiwa dan pencegahan penyalahgunaan NAPZA, mempercepat upaya perbaikan gizi remaja, mendorong remaja untuk melakukan aktivitas fisik, melakukan deteksi dini dan pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) serta meningkatkan kesadaran remaja dalam pencegahan kekerasan," papar Yani.
Sasaran kegiatan posyandu remaja, lanjut dia, adalah remaja usia 10-18 tahun, laki-laki dan perempuan, dengan tidak memandang status pendidikan dan perkawinan, termasuk remaja dengan disabilitas. Sedangkan untuk sasaran petunjuk pelaksanaan terdiri dari petugas kesehatan, pemerintah desa /kelurahan, termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama dan organisasi kemasyarakatan, pengelola program remaja, keluarga dan masyarakat serta kader kesehatan remaja.
Kegiatan posyandu remaja diharapkan memiliki manfaat bagi remaja itu sendiri.
Pertama, remaja akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang meliputi beberapa hal seperti kesehatan reproduksi, masalah kesehatan jiwa, pencegahan penyalahgunaan NAPZA, gizi, aktivitas fisik, pencegahan penyakit tidak menular (PTM) dan pencegahan kekerasan pada remaja.
Kedua, mempersiapkan remaja untuk memiliki keterampilan hidup sehat melalui PKHS. Ketiga, sebagai aktualisasi diri dalam kegiatan peningkatan derajat kesehatan remaja.
"Tidak hanya membawa manfaat bagi remaja, posyandu ini juga memberikan bantuan kepada pihak keluarga dan masyarakat. Keluarga dan masyarakat akan terbantu dalam membentuk mental anak yang mampu berperilaku hidup bersih, sehat, dan memiliki keterampilan sosial yang baik sehingga anak dapat belajar, tumbuh, dan berkembang secara harmonis dan optimal untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas," kata Yani Agustian. (Mila/ZT)