KAMPUNG
BENDANG, CanangNews – Kabupaten Padang Pariaman merupakan daerah rawan bencana
alam. Tak hanya banjir dan longsor, tetapi juga gempa bumi dan kemungkinan
tsunami. Semua pihak dituntut waspada dan siaga.
Kesiap-siagaan
menghadapi kemungkinan terjadi bencana alam sudah menjadi standar operasional prosedur
keseharian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman.
Tiada hari tanpa pelatihan dan pemantapan personil.
Pagi
Ini Bupati Ali Mukhni dijadwalkan membuka Jambore Pengurangan Risiko Bencana (PRB)
I yang diselenggarakan BPBD bertempat di Bumi Perkemahan Kampung Bendang,
Nagari Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto.
Kepala Pelaksana
BPBD Padang Pariaman Budi Mulya ST Meng menyebutkan, jambore direncanakan berlangsung
hingga Kamis (27/6/2019) lusa.
“Ada
sejumlah kegiatan yang sudah kami susun untuk kegiatan ini. Antara lain pembinaan
pelaksanaan program penanggulangan bencana di kecamatan, khususnya di nagari-nagari
melalui peningkatan kapasitas kelembagaan Kelompok Siaga Bencana (KSB) seperti
pembekalan penanganan pertolongan pertama pada korban bencana, manajemen
mitigasi bencana di nagari serta manajemen komunikasi / koordinasi penanganan
darurat bencana,” ujar Budi.
Peserta
yang hadir, lanjut dia, diperkirakan jumlah 200 s/d 250 orang. Mereka terdiri
dari utusan KSB masing masing kecamatan, taruna siaga bencana, PMI, LSM Kebencanaan
Jamari Sakato, BPBD Provinsi dan pendamping dari masing masing kecamatan.
Seluruh
kontingen peserta sudah masuk ke lokasi perkemahan, Rabu kemarin,” katanya
lagi.
Jambore
Pengurangan Risiko Bencana (PRB) I ini juga didukung oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Kabupaten Padang Pariaman. Hal itu
dibenarkan oleh Kepala Bidang Linjamsos (Perlindungan Jainan Sosial) DSP3A, Drs
Aprizondi MM. (Zakirman Tanjung)