Pariaman.canangnews -- Walikota Pariaman dianugerahi
sebagai pembina terbaik penggunaan dana desa tahun 2017. Prestasi ini merupakan
keberhasilan Walikota Pariaman sebagai kepala daerah dalam membina pemerintahan
desa yang ada di Kota Pariaman atas penggunaan dana desa yang transparan dan
akuntabel.
Disamping itu Kepala Desa Sikapak Timur Kecamatan
Pariaman Timur, Syawirman juga mendapat penghargaan sebagai Kepala Desa Terbaik
atas penilaian publikasi dan transparansi dana desa.
Penghargaan keduanya langsung diserahkan oleh Menteri
Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo di Hotel Bumi
Minang Padang, Kamis 8/2.
Acara penyerahan penghargaan ini merupakan rangkaian
dari kegiatan sarasehan walinagari/kepala desa se Sumatera Barat dalam rangka
Hari Pers Nasional 2018. Penghargaan ini juga diterima oleh enam kepala daerah
lainnya di Sumbar dan lima kepala desa dan walinagari se Sumbar.
Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat Nasrul Abit
menyampaikan bahwa kepala desa dan walinagari harus inovatif dalam mengelola
dan melahirkan program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Penghargaan yang diterima oleh kepala daerah saat ini
merupakan penilaian yang telah dilakukan oleh kementerian terkait sejak dana
desa digulirkan tahun 2015.
Walikota Pariaman Mukhlis Rahman terus melakukan
pembinaan dan memiliki kepedulian terhadap pemerintahan desa.
Pembinaan dilakukan melalui pelatihan-pelatihan bagi
kepala desa. Kepeduliaan Mukhlis Rahman terhadap kepala desa juga diwujudkan
dalam bentuk perwako yang mengatur pelaksanaan dana desa.
Sejak tahun 2015 Mukhlis Rahman telah melahirkan 15
perwako mengenai dana desa. Mulai dari perwako tentang petunjuk teknis
pembaguan dana desa, perwako standar biaya, perwako kewenangan desa dan
sebagainya.
Keberhasilan Walikota Pariaman sebagai pembina desa
juga terkait dengan komitmen Mukhkis Rahman melaksanakan Sistem Keuangan Dana
Desa (Siskeudes) di 55 desa di Kota Pariaman. Sehingga komitmen menerapkan
aplikasi pelaporan keuangan desa melalui aplikasi ini juga diapresiasi melalui
penghargaan oleh World Bank pada bulan Januari 2017 lalu. (h/ty)