Pemilu 2019, Pemuda Selayaknya Ambil Peranan

0

Oleh Masrudi Suryanto SPd *)


PEMILIHAN umum (pemilu) 2019 sudah di depan mata. Pemilihan ini akan digelar serentak di seluruh Indonesia. Baik pemilu anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) diselenggarakan pada 17 April 2019. Pemilu ini untuk memilih 560 anggota DPR, 132 anggota DPD serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten / Kota) se-Indonesia periode 2019-2024.

Pesta demokrasi ini merupakan implikasi dari sebuah negara demokrasi. Hasil pemilu tersebut akan menjadi penentu nasib dan arah ke mana bangsa yang besar ini akan dibawa. Seluruh masyarakat Indonesia  berkewajiban untuk menyukeskan pemilu yang digelar sekali dalam lima tahun.

Dalam hal ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pemilu memiliki tugas berat mewujudkan pemilu yang sukses dan berkualitas. Berbagai tahapan sudah mulai dilakukan oleh KPU guna menggelar pesta demokrasi tersebut. Mulai dari penyusunan perangkat aturan, verifikasi partai peserta pemilu hingga pendataan daftar pemilih.

KPU pun telah menetapkan 14 Partai yang akan menjadi peserta pemilu. Terdiri dari 10 partai lama dan 4 partai baru.

Di antara indikator kesuksesan pelaksanaan pemilu adalah tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu tersebut. Semakin tinggi tingkat partisipasi pemegang hak memilih tentu akan semakin bagus. Sebaliknya, partisipasi yang rendah tentu menjadi rapor merah bagi kinerja KPU.

Ini tentu bukan pekerjaan yang ringan. KPU ditantang meningkatkan partisipasi masyarakat pada pemilu 2019 mendatang. KPU agaknya harus mampu menciptakan sebuah formula bagaimana agar masyarakat mau berbondong-bondong datang ke TPS (tempat pemungutan suara – red) untuk memberikan hak pilih mereka. KPU berkewajiban menyadarkan masyarakat mengenai betapa penting pemilu ini menentukan nasib mereka serta kelangsungan masa depan bangsa Indonesia.

Sesuai dengan amanat Undang Undang Pemilu Nomor 07 Tahun 2017, Pasal 1, "Pemilihan umum adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota DPR, Anggota DPD, Presiden dan Wakil Presiden dan untuk memilih anggota dewan perwakilan rakyat daerah yang dilaksanakan secara lungsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945".

Meski KPU sebagai penyelenggara, namun tanggungjawab "alek" ini tentu tidak bisa kita bebankan sepenuhnya hanya kepada KPU. Seluruh lapisan dan elemen masyarakat harus ikut berperan mendorong partisipasi masyarakat dalam pemilu.

Jika berkaca dari pemilihan umum sebelumnya, jumlah daftar pemikih tetap (DPT) di Kabupaten Padang Pariaman mencapai 275.845 pemilih.
Namun tingkat partisipasi masyarakat yang menggunakan hak pilihnya hanya 150.546 pemilih atau 53,86%. Angka partisipasi ini tentu saja sangat rendah. Pasalnya terdapat 125.299 pemegang hak memilih atau 46.14 % yang golput. Angka ini mencerminkan tingkat kesadaran dan partisipasi masyarakat Padang Pariaman dalam pemilu masih rendah.

Tentu banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat partisipasi masyarakat tersebut. Di antaranya adalah ketidaktahuan masyarakat tentang betapa pentingnya penggunaan hak suara mereka dalam pemilu. Di sinilah peran seluruh elemen sangat penting; bagaimana ikut mendorong meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu. Para pemuda tentu memiliki posisi yang strategis dalam hal ini.

Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Padang Pariaman sebagai wadah berhimpunnya pemuda dan pemudi yang berasal dari latar belakang organisasi kepemudaan mempunyai peran penting dalam menyosialisasikan alek demokrasi ini kepada nasyarakat. Peran ini dapat dilakukan dengan cara sosialisasi melalui pendekatan budaya dan kearifan lokal yang ada di tengah masyarakat dalam nagari-nagari di Kabupaten Padang Pariaman.

KNPI bisa hadir melalui kegiatan keagamaan seperti wirid pengajian dan kunjungan Safari Ramadan. Selain itu juga lewat kegiatan olahraga seperti sepakbola dan futsal. Pun melalui budaya tradisional yang digemari masyarakat seperti safa safa tambue, indang dan ulu ambek.

Saat ini KNPI Padang Pariaman sudah hadir di tengah-tengah masyarakat dengan kegiatan Mata Emas (Maghrib,Ta'lim dan Isya Berjamah di Masjid). KNPI memberikan edukasi kepada masyarakat, mengangkat isu-isu kekinian yang terjadi, termasuk isu pemilu dan pilkada (pemilihan kepala daerah – red). Kunjungan yang dilakukan mampu menjangkau daerah terpencil. Masyarakat diberikan materi dan informasi seputar pemilu dan pentingnya menggunakan hak suara pada pemilu. Kegiatan ini jelas sangat positif karena diikuti oleh kader KNPI, para pemuda dan masyarakat jemaah masjid setempat.

Momen bulan Ramadhan juga akan dimanfaatkan oleh KNPI Padang Pariaman untuk melakukan sosialisasi pemilu melalui kegiatan Safari Ramadhan.  Kegiatan ini sangat efektif untuk bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Padang Pariaman, termasuk jamaah Muhamadiyah hingga ke jamaah Satariyah. (***)

*) Wakil Ketua DPD KNPI Padang Pariaman

Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(50)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top