dr Jasneli MARS : Filariasis Bukan Penyakit Kutukan

0
Kepala Dinkes Dokter Aspinuddin didampingi Kabid P2P Dokter Jasneli berdialog dengan masyarakat

Rimbo Kalam, CanangNews – Kesadaran masyarakat terhadap pencegahan dan penanggulangan penyakit (P2P) masih harus tetap ditumbuhkan, terutama di pelosok-pelosok desa atau kampung yang jauh dari perkotaan. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Padang Pariaman gencar melakukan sosialisasi ke lapangan.

Kepala Dinkes dr H Aspinuddin menugaskan Kepala Bidang P2P dr Jasneli MARS bersama tim-nya mengunjungi Korong Rimbo Kalam, Nagari Anduriang, Kecamatan 2x11 Kayutanam, Selasa (19/9/2017). Kunjungan tersebut juga disertai Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Anduriang Afrita Sefen dan tim-nya.

Sementara Kadinkes Aspinuddin sendiri menyusul ke lokasi setelah memimpin rapat di kantornya.

Bertempat di Kantor Walikorong, kegiatan tidak hanya berupa sosialisasi tentang betapa penting mengosumsi obat filariasis (Kaki gagah – red), tetapi juga pelayanan pasien yang dilakukan oleh Tim Medis Puskesmas Anduriang. Kegiatan itu diikuti hampir seratus warga, baik laki-laki maupun perempuan, baik dewasa, manula maupun anak-anak.

Kabid P2P Jasneli pada kesempatan itu mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif mengonsumsi obat filariasis. Pengobatan massal untuk tahun kelima akan dilakukan secara serentak pada tanggal 3 Oktober mendatang.

“Filariasis bukanlah penyakit keturunan, kutukan atau akibat guna-guna, melainkan penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk yang menularkan cacing micro-filaria. Virus filariasis dapat ditularkan oleh nyamuk jenis apa saja. Untuk mencegah penularan penyakit ini adalah dengan mengonsumsi obat filariasis secara massal,” kata Jasneli.

Kabid P2P Dokter Jasneli memaparkan akibat penularan virus filariasis

Untuk lebih meyakinkan masyarakat, Jasneli yang pernah bertugas di Puskesmas Anduriang (2008 – 2011) memperagakan foto-foto penderita filariasis, baik melalui layar ponsel / smartphone miliknya maupun melalui poster. Ia juga meminta Walikorong Rimbo Kalam Miki Candra untuk menyebarkan poster-poster tersebut ke tengah masyarakat.

Dokter Aspinuddin yang datang kemudian pun ikut bergabung. Didampingi Jasneli serta staf Dinkes seperti Debby Afrita dan Elvina Ibrahim, ia mengajak masyarakat agar secara rutin memeriksakan kesehatan, terlebih di Rimbo Kalam sudah ada Bidan Desa, Rika Fiani.

Rimbo Kalam merupakan satu dari tujuh korong di Kenagarian Anduriang, secara demografi agak terisolir. Korong ini berjarak sekitar 7 km dari Kantor Camat 2x11 Kayutanam dan sekitar 9 km dari Kantor Walinagari / Puskesmas Anduring. Jarak tersebut hanya bisa ditempuh dengan sepeda motor. Sedangkan jika dengan mobil harus melalui Lubuk Alung dengan jarak sekitar 30 km.


Walikorong Rimbo Kalam Miki Candra menyebutkan, wilayah yang dipimpin berpenduduk sekitar 1.000 jiwa. Si sini terdapat satu unit tempat ibadah – Masjid Nurul Huda – serta satu unit Sekolah Dasar (SD) dan satu unit Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 2x11 Kayutanam. (ZT) 

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(50)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top