Berita dari Tanah Suci (7): Naik Taxi di Arab Saudi Bisa Bikin Tekanan Darah Tinggi

0
Taxi alias mobil berbayar di Arab Saudi

Arab Saudi, CanangNewsTerhitung mulai hari Ahad 27 Agustus 2017 pukul 10.00 WAS (Waktu Arab Saudi – red), Bus Rawahil Nomor 8 yaitu bus yang setiap hari membawa jamaah asal Kabupaten Padang Pariaman pulang-pergi dari penginapan menuju Masjidil Haram secara resmi tidak beroperasi lagi. Keputusan ini diambil oleh Lajnah al-'Ulya Limuraqabat Naql al-Hujjaj (Komite Tertinggi Pengawas Angkutan Haji) berdasarkan kondisi dan situasi Kota Makkah Almukarramah yang semakin ramai dengan jamaah yang telah datang dari penjuru dunia dan panasnya suhu.

Akibat keputusan ini, kesempatan jamaah untuk memperoleh lipat -ganda pahala shalat di Masjidil Haram yang sebanding dengan 100.000 kali shalat di masjid lainnya pun terhalang. Namun, tentu bagi yang punya keinginan tinggi akan mencari cara lain untuk hadir di sana. Ya, Taxi (أجرة) menjadi salah satu solusinya.

Untuk menaiki mobil berbayar ini di Arab Saudi, jamaah tidak cukup mempersiapkan uang saja, tetapi setidaknya juga harus mempersiapkan mental yang tangguh. Kenapa tidak, rerata pengendaranya bukan orang Arab Asli, mayoritas orang Pakistan atau Banglades. Mereka terkadang tidak mengerti banyak bahasa Arab Fusha (resmi) atau bahasa Inggris. Dari komunikasi saja akan terkendala.

Pernah beberapa hari yang lalu ketika Tim Dokter Kloter 15 didampingi TPHD Padang Pariaman mengantarkan jamaah yang sakit ke Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di wilayah Aziziah Selatan. Tak seorangpun di antara kami yang sudah hapal tempatnya, termasuk dokternya. Ditambah alamatnya juga tak tersedia di peta milik Google.

Ketika menyetop taxi di depan hotel dan supirnya menurunkan kaca depan mobil. dengan bahasa Arab seadanya kami menyodorkan alamat KKHI. Supirnya mengaku tahu tempatnya. Lalu ditanyakan berapa bayarannya dan ia pun mengatakan: isyrin riyal (dua puluh riyal).

Namun, apa yang terjadi? Kami akhirnya malah berputar-putar tidak tahu arah. Ternyata supirnya hanya mengaku tahu saja agar kami naik taxinya. Ia justru menunjuk argo yang sudah melebihi 43 riyal. Ia sedikit 'menekan' kami untuk membayar sesuai argo atau turun di jalan.

Untung ada polisi disekitar itu dan kami meminta turun dan tak mau membayarnya. Kami laporkan kepada polisi. Lalu polisi pun memanggil si sopir. Dia bersikeras menunjukkan argo taxi nya. Tapi kami menyebutkan bahwa perjanjian awal hanya 20 riyal sampai ke alamat.

Situasi yang membuat tekanan darah naik ini berlangsung sekitar 10 menit dan akhirnya polisi menunjukkan jalan menuju KKHI dan menyuruh si supir mengantarkan kami serta bayarannya hanya seperti kesepakatan awal.


Ternyata, pengalaman serupa juga dialami oleh beberapa jamaah lainnya. Pengalaman berharga ini semoga menjadi pelajaran bagi jamaah calon haji asal Padang Pariaman lainnya yang ingin menggunakan jasa taxi di Arab Saudi dan bagi Anda yang berencana akan berkunjung ke tanah suci, Insya Allah. (Laporan Afrinaldi Yunas, TPHD Padang Pariaman) 

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(50)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top