Workshop Penyusunan Rencana Kontijensi Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan

0
Dr Jasneli MARS memberikan pengarahan kepada para peserta

Paritmalintang, CanangNews – Dinas Kesehatan (Dinkes) Padang Pariaman mengadakan Workshop Penyusunan Rencana Kontijensi Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (RKPKKM) tingkat Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (27/7/2017). 

Hadir dalam workshop tersebut pimpinan 25 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) se-Kabupaten Padang Pariaman serta utusan, Angkasa Pura Bandara Internasional Minangkabau, Badan Otoritas Penerbangan, Polres Padang Pariaman, Dandim 0308 Pariaman dan Organisasi Perangkat Daerah Lingkup Kabupaten Padang Pariaman.

Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinkes Padang Pariaman Dr Jasneli MARS menyebutkan, acara ini merupakan tindak lanjut dari hasil Pertemuan Sosialisasi Penyusunan Rencana Kontijensi Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat tingkat Provinsi Sumatera Barat yang diadakan beberapa hari yang lalu di Kota Padang.

Menurutnya, kegiatan rencana kontijensi ini mencakup proses membuat perencanaan atau menyusun strategi dan prosedur dalam menanggapi potensi krisis atau kedaruratan yang akan terjadi, termasuk mengembangkan skenario (untuk mengantisipasi krisis), menentukan tanggungjawab semua pelaku yang akan terlibat, mengidentifikasi peran dan sumber daya, proses pendataan dan penyebaran informasi, pengaturan setiap pelaku sehingga siap pada saat dibutuhkan dan menentukan kebutuhan agar tujuan tercapai. 

“Rencana Kontijensi ini bermanfaat sebagai pedoman dalam melakukan langkah-langkah ketika kedaruratan kesehatan masyarakat terjadi dan juga sebagai standarisasi pelaksanaan aksi ketika terjadi tanggap darurat,” tambah Jasneli. 

Dalam pertemuan ini, Narasumber Kepala Dinas Kesehatan Aspinuddin mengajak para peserta untuk melakukan upaya pencegahan kedaruratan kesehatan dengan cara menyusun rencana kontijensi ini sebaik baiknya.

Aspinudin menerangkan, dengan pesatnya mobilitas antar negara serta globalisasi berimplikasi pada meningkatnya secara drastis jalur perdagangan barang dan hewan, yang akan meningkatkan faktor patogen (penyakit) di seluruh dunia. Maka untuk menghadapi kondisi tersebut diperlukan kesiapsiagaan pemerintah pusat dan daerah.

Untuk melaksanakan tanggap darurat kesehatan maka perlu disusun suatu Dokumen Rencana Kontijensi secara terintegrasi baik di wilayah Kabupaten/Kota maupun di pintu masuk (Bandara-Pelabuhan). Hal ini penting karena upaya penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat tidak dapat dipisahkan, namun harus dilakukan secara terintegrasi. 

Sementara itu, Ali Akbar – narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat meyampaikan dipilihnya Kabupaten Padang Pariaman sebagai daerah tanggap darurat kesehatan dikarenakan wilayah ini memiliki pintu masuk (bandara) yang menampung kedatangan manusia dari berbagai penjuru dunia.


“Padang Pariaman merupakan pintu masuk Sumatera Barat karena adanya Bandara Internasional Minangkabau. Oleh karena itu, kita antisipasi sejak dini resiko penularan penyakit yang dibawa oleh orang-orang dari daerah/negara lain,” ujar Ali Akbar.  (Vivi / zast)

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(50)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top