Muhammad Fadhly S AP MM
Padang Pariaman, CanangNews – Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kadisdukcapil) Kabupaten
Padang Pariaman Muhammad Fadhly S AP MM memastikan standar pelayanan tetap
berjalan seperti biasa sesuai SOP (standar operasional prosedur –red) meskiipun
dirinya sedang mengikuti training (pelatihan/kursus
singkat) di Seoul, Korea Selatan. Pasca keberangkatan Kepala Dinas mengikuti
training, pelaksana harian dijabat oleh Sekretaris Dinas, Drs Martoni.
Dalam wawancara via pesan media sosial, Selasa
(23/5/2017), Fadhly menjelaskan, Dinas Dukcapil akan bisa berjalan _on the
track_ sesuai SOP karena telah dilatih untuk itu.
"Instrumennya pun sudah tersedia dan tim
kerja kami sudah dilatih sampai kepada hal-hal detail. Saya juga bisa melakukan
pemantauan jarak jauh, baik via CCTV maupun kinerja para operator dari
laporan-laporan hasil pekerjaan mereka berdasarkan user id masing-masing,
" ungkap Mantan Kabag Humas itu.
Hal yang mungkin menjadi keluhan bagi masyarakat,
tulisnya, adalah menunggu penandatanganan basah karena itu sudah diatur oleh
undang-undang. Tetapi ini juga telah diatur dengan SOP, bahwa pelayanan tunda
di saat Kepala Dinas berhalangan akan dikirimkan via pos ke alamat rumah
masing-masing (delivery service)
dengan semua biaya ditanggung oleh pemerintah daerah.
Dinas dengan rata-rata kunjungan 200 pelayanan
setiap hari ini juga menyediakan layanan pengaduan pada SMS nomor 08116943000
dan Layanan Telepon pada 0751 93399. Masyarakat dapat memanfaatkan sarana ini
untuk mengatasi permasalahan yang mereka hadapi. Misalnya pengurusan masyarakat
yang datanya masih di perantauan, sementara sudah berdomisili kembali di
kampung halaman, Dinas akan membantu memfasilitasi porses pindahnya.
Disinggung mengenai training ke Seoul, Korea
Selatan, Fadhly menyebutkan, keikutsertaannya pada training ini berdasarkan Surat Direktur Jenderal Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri yang memberikan kesempatan kepada 10
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Indonesia. Di antaranya Kabupaten
Padang Pariaman, Belitung, DKI Jakarta, Kabupaten Bandung dan Kota Semarang.
"Kami mengikuti Training Civil Registration and Vital Statistics (CRVS) and Nasional
Identity Management System, e-Learning Course and e-Govenrment. Training
ini dalam upaya untuk meningkatkan pelayanan di bidang pencatatan sipil dan
penerapan identitas tunggal yang saat ini telah berjalan yaitu KTP Elektronik.
Banyak pengalaman yang bisa dijadikan pembanding untuk menjadi lebih baik dari
negara-negara lain," tulis Fadhly panjang lebar.
Pada kesempatan terpisah, Bupati Padang Pariaman
Ali Mukhni menjelaskan, ini adalah penghargaan pemerintah atas prestasi
pelayanan yang berkesinambungan dan pihaknya mendorong semua aparatur untuk
meningkatkan kompetensi diri agar dapat bekerja secara profesional. Tidak cukup
hanya dengan diklat (pendidikan dan pelatihan – red) penjenjangan, diklat
teknis lain harus diikuti, apalagi yang berstandar internasional dan dibiayai
oleh Bank Dunia serta perguruan tinggi Korea Selatan seperti yang diikuti
Fadhly sekarang.
“Sesuai Renstra (Rencana Strategis) Kabupaten
Padang Pariaman, kita harus terus membenahi kualitas data kependudukan menuju e-Government yang lebih nyata dan
mendukung Padang Pariaman sebagai Smart_Region.
Saat ini Dinas Kependudukan telah melangkah
kepada fase ketiga, yaitu pemanfaatan data kependudukan bagi kepentingan publik
dan pembangunan khusunya dalam pengambilan kebijakan. Dua fase sebelumnya
adalah fase pendataan penduduk dan fase peningkatan kualitas data penduduk yang
saat ini terus berjalan karena perkembangannya yang sangat dinamis.
Pada fase pemanfaatan data kependudukan, Dinas
Dukcapil telah menyediakan Data Warehouse yang telah siap digunakan.
Dinas Dukcapil menghimbau OPD (Organisasi
Perangkat Daerah) lain agar membangun aplikasi dalam setiap pelayanan baik
internal maupun untuk masyarakat sehingga bisa tersambung dengan data
kependudukan apabila layanan tersebut membutuhkan elemen data kependudukan.
"Kita akan terus melalukan percepatan untuk
_e-Government_ pada tingkat lokal di
Kabupaten Padang Pariaman dengan basis data kependudukan," papar Fadhly
menutup percakapan melalui pesan media sosial. (h/zast)