CANANGNEWS- Bencana besar yang melanda Kabupaten Agam meninggalkan dampak kemanusiaan dan kerusakan infrastruktur dalam skala luas. Berdasarkan data resmi Pemerintah Kabupaten Agam hingga 3 Desember 2025 pukul 20.00 WIB, tercatat sebanyak 169 warga meninggal dunia, sementara 86 orang lainnya masih dinyatakan hilang dan terus dalam proses pencarian.
Selain korban jiwa, bencana tersebut juga memaksa lebih dari 12.800 warga mengungsi ke sejumlah titik pengungsian. Ribuan warga terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka karena rumah mengalami kerusakan atau berada dalam kondisi yang tidak lagi aman untuk dihuni.
Dari sisi dampak fisik, kerusakan yang ditimbulkan tergolong masif. Data pemerintah daerah mencatat sebanyak 35 warga mengalami luka-luka akibat bencana. Sementara itu, kerusakan permukiman meliputi 406 unit rumah rusak ringan, 188 unit rumah rusak sedang, serta 465 unit rumah rusak berat.
Tidak hanya permukiman warga, infrastruktur publik juga mengalami kerusakan serius. Sebanyak 216 titik jembatan dilaporkan rusak, disusul 372 titik ruas jalan yang terdampak, sehingga menghambat mobilitas dan distribusi bantuan.
Selain itu, bencana ini turut memukul sektor sosial dan pendidikan. Tercatat 17 tempat ibadah mengalami kerusakan, serta 112 fasilitas pendidikan terdampak, mulai dari kerusakan ringan hingga tidak dapat difungsikan sementara waktu.
Pemerintah Kabupaten Agam bersama instansi terkait terus melakukan upaya penanganan darurat, pencarian korban, serta pendataan lanjutan guna mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah terdampak.
