CANANGNEWS-Badai bencana alam yang menerjang Kabupaten Agam tidak hanya memukul sektor infrastruktur jalan dan ekonomi, namun juga menghantam keras sektor pendidikan. Berdasarkan data rekapitulasi terbaru hingga Sabtu (29/11/2025), sebanyak 87 satuan pendidikan dilaporkan mengalami kerusakan dengan tingkat keparahan yang bervariasi, mulai dari kerusakan struktural ringan hingga kondisi rusak berat yang mengancam keselamatan.
Laporan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam merinci bahwa dampak bencana ini tersebar secara masif di berbagai jenjang pendidikan, yang meliputi 55 SD, 15 SMP, 16 TK/PAUD.
Kerusakan yang terjadi mencakup berbagai aspek teknis dan fasilitas penunjang. Di sejumlah titik, angin kencang menyebabkan atap bangunan terbongkar, sementara banjir bandang mengakibatkan dinding roboh, bangunan retak, serta halaman sekolah yang tertutup material lumpur.
Kondisi ini diperparah dengan padamnya aliran listrik dan akses jalan menuju sekolah yang terputus akibat longsor, sehingga kegiatan belajar mengajar (KBM) praktis terhenti total. Untuk memulihkan kembali fasilitas pendidikan ini, Pemerintah Kabupaten Agam memperkirakan kebutuhan anggaran mencapai lebih dari Rp3 miliar.
Dana tersebut dialokasikan untuk perbaikan struktural, pemulihan fasilitas, hingga normalisasi aksesibilitas menuju lokasi sekolah yang kini terisolasi.
Kabid Pembinaan SD Disdikbud Agam, Fadli menegaskan bahwa pihaknya tengah bergerak cepat melakukan pendataan lanjutan guna memetakan prioritas penanganan.
“Pendataan mendalam di lapangan sangat krusial agar langkah rehabilitasi yang kami ambil tepat sasaran. Kami harus memastikan setiap kerusakan terverifikasi secara akurat sebelum memulai proses pemulihan fisik,” ujar Fadli dalam keterangannya.
Mengingat kondisi cuaca yang masih fluktuatif, Dinas Pendidikan juga tengah mengkaji kemungkinan relokasi sementara bagi sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan struktural berat dan dinilai berisiko tinggi bagi keselamatan siswa maupun tenaga pendidik.
“Fokus utama kami adalah menjamin keselamatan seluruh peserta didik. Kami berupaya agar proses pemulihan berjalan seefektif mungkin sehingga hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan dapat segera terpenuhi kembali dalam kondisi yang aman dan kondusif,” tambahnya.

