Solok, CanangNews - Berawal dari gagal nanjaknya sebuah truk Nisan di pendakian tunggua panorama dua pada dini hari sekitar pukul 01.30 Wib tanggal 30 November 2025, akibat kejadian tersebut, truk Nisan tersebut menjadi mundur dan menghantam mobil mobil yang ada di belakangnya.
Satu unit Ambulance yang ada dibelakangnya juga terkena imbas, dikala ambulance tersebut sedang melaksanakan tugas mulia saat mengantar jenazah yang tertimpa bencana longsor kerumah duka, ambulance tersebut di hantam sehingga terpeleset keparit.
Dari situlah berawal kemacetan ini, saat kejadian, mobil mobil banyak yang menumpuk dan memberi pertolongan terhadap korban yang tertimpa, apalagi saat ini, pasca terjadinya bencana di Sumatera Barat, Satu satunya jalan yang bisa dilewati cuma Sitinjau Lauik, yang mana, Akses jalan dari Bukit Tinggi via Silaing putus total dan otomatis kendaraan bertumpu di Jalur Sitinjau Lauik.
Tapi satu hal yang disayangkan terhadap para pengemudi, mereka para sopir banyak yang tidak sabaran dan tak tau aturan dalam berkendara untuk sampai ketujuan, padahal kalau di pikir pikir kita semua sama sama memburu waktu.
Salah seorang sopir atas nama Dedi mengatakan," saya sudah dua jam disini, saya juga pingin buru buru pergi ke Padang, tapi apa boleh buat, kita hanya berencana, tapi yang kami sesalkan disini, masih banyak para pengendara yang hanya memikirkan diri sendiri, dia kira yang lain juga nggak buru buru, mereka main tembak kanan aja, apa dia nggk mikir, kalau nembak kanan apa nggak menimbulkan kemacetan, bukannya tambah cepat, malah tambah parah macetnya," ungkapnya.
Ada juga yang mengatakan melalui group Whats up Info Sitinjau Lauik, ambil saja kunci kontak dan SIM nya pak pol, biar mereka jera, kalau terus dibiarin yang lain akan ikut ikutan blong kanan dan akan memperparah keadaan.
Intinya, guna memperlancar dan meminimalisasi waktu kemacetan, mari tertib berkendara dan saling menghargai selama di perjalanan dalam menempuh jalur yang macet, padahal sama sama kita lihat di jalur Sitinjau, aparat kepolisian dan tim relawan dari Sitinjau Lauik telah bekerja semaksimal mungkin, jadi tolong hargai jerih payah mereka dengan tertib berlalu lintas dijalur Sitinjau Lauik, apalagi dalam kondisi macet saat ini.
( Betra Koto)