CANANGNEWS- Aksesibilitas di Kabupaten Agam berada dalam titik kritis setelah rentetan tanah longsor kembali menerjang pada Sabtu (29/11/2025). Berdasarkan data terbaru yang dirilis Posko Tanggap Darurat Bencana pada pukul 20.00 WIB, kondisi infrastruktur jalan di berbagai titik dilaporkan lumpuh total, yang mengakibatkan sejumlah nagari (desa) kini berada dalam status terisolasi.
Hujan dengan intensitas tinggi telah memicu pergerakan tanah yang menutup urat nadi transportasi antarkecamatan. Berikut adalah rincian terkini mengenai kondisi akses di lapangan.
Maninjau – Matur, jalur ini dinyatakan lumpuh total. Material longsor yang masif serta adanya badan jalan yang terban (amblas) membuat kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, tidak dapat melintas. Akses hanya dapat dicapai hingga Kelok 8, sementara Nagari Matur dilaporkan terisolasi sepenuhnya.
Jalur Lubuk Basung – Maninjau, meskipun masih dapat dilalui, pergerakan kendaraan hanya mencapai kawasan Pasar Maninjau. Terdapat timbunan material longsor sepanjang kurang lebih 50 meter yang menghalangi jalan, sehingga pengendara diimbau untuk ekstra waspada.
Kecamatan Malalak dan Nagari Pagadih, Dua wilayah ini kembali terisolasi akibat longsor skala besar yang menyebabkan badan jalan hilang tersapu material, memutus rantai distribusi dan mobilitas warga.
Palembayan – Matur, ruas jalan yang menghubungkan kedua wilayah ini juga dilaporkan tidak dapat diakses kembali setelah sempat dilakukan upaya pembersihan.
Rute Strategis yang Masih Beroperasi
Di tengah banyaknya titik lumpuh, beberapa jalur vital nasional dan provinsi dilaporkan masih berfungsi secara normal, di antaranya rute nasional Bukittinggi – Palupuh dan jalur penghubung IV Koto – Bukittinggi.
Akses dari Lubuk Basung menuju Koto Alam Palembayan via Padang Koto Gadang yang masih dikonfirmasi dapat dilalui kendaraan.
Kerugian Infrastruktur Mencapai Miliaran
Bencana hidrometeorologi ini tidak hanya memutus mobilitas, tetapi juga menghancurkan aset fisik daerah. Berdasarkan data sementara, kerusakan jalan yang terjadi mencapai panjang 2.801 meter dengan taksiran kerugian finansial menyentuh angka Rp3,45 miliar.
Selain itu, sektor jembatan juga terdampak serius. Di Kecamatan Tanjung Raya, dua infrastruktur krusial, yakni Jembatan Sei Rangeh dan Jembatan Surantiah, mengalami kerusakan signifikan dengan estimasi kerugian mencapai Rp700 juta.
Pemerintah Kabupaten Agam melalui dinas terkait terus berupaya melakukan pemetaan dan pembersihan material menggunakan alat berat di titik-titik yang masih memungkinkan untuk dieksekusi, sembari memantau potensi longsor susulan yang masih mengancam.

