Aksi Demonstran Mahasiswa Menentang Kebijakan Pemerintah Penuhi Halaman DPRD Bukittinggi

Red
0
Demo diikuti oleh oleh para mahasiswa dari UIN Bukittinggi, Univ Fort De Kock Bukittinggi, STIE Agus Salim, UM Sumbar Bukittinggi, dan lain-lain ( nas)


Bukittinggi, Canangnews- Aksi Demo terhadap keputusan DPR dan kesewenangan aparat kepolisian; kembali digerakkan oleh mahasiswa dari beberapa Universitas yang ada di Kota Bukittinggi. Senin (1/9/2025).


Seruan Aksi itu mengatas namakan " Gerakan Bukittinggi Melawan", para pendemo melakukan orasi yang berkumpul di titik Tugu Polwan, kemudian berlanjut ke depan Gedung DPRD Jalan. Ismail Marzuki  Bukittinggi yang telah ditunggu oleh para anggota dewan dengan barikade dari kepolisian yang siap siaga.


Dalam orasinya, Ketua BEM Universitas Fort De Kock Bukittinggj, Akbar Adya Barraski, dihadapan anggota DPRD dan Wali Kota Bukittingi, Ramlan Nurmatias, Kapolresta Bukittinggi dan Kodim 0304/ Agam, menyampaikan, bahwa Indonesia tidak dalam keadaan baik-baik saja. Perlu pembuktian dari DPR dan DPRD, bukan hanya sekedar janji, tetapi butuh tindakan dan realisasinya.


"Kita mendesak agar disahkankannya UU perampasan aset dari DPR. Dengan jawaban insyaalah dari anggota DPRD berarti juga berjanji kepada Tuhan yang maha Esa. Kita tetap akan menuntut kepada wakil rakyat di DPR," ucapnya.


Selain itu aspirasi dari Perguruan Tinggi lain,juga disampaikan perihal tunjangan DPR, tunjangan aparat, dan lain-lain sebegitu besarnya, sedangkan kawan-kawan buruh, kaki lima, ojek, guru sangat jauh berbeda kehidupannya.


"Masih banyak guru, PNS yang  gajinya tidak memadai, kita akan tetap lawan, kemarahan kita untuk kemerdekaan Indonesia  yang sebenarnya. Pada 17 Agustus lalu, sepertinya tersirat patung Bung Hatta yang terletak dekat gedung DPRD Bukittinggi seperti menutup diri," ujarnya.


Sempat terjadinya ketegangan antara mahasiswa dan Lurah Kayu ramang, karena pembakaran materi berasap, berhasil ditengahi oleh Wako Ramlan Nurmatias (N)


Menurutnya, rakyat seperti dipaksakan untuk merdeka, ketidak adilan merajalela, kebijakan tidak berpihak kepada masyarakat bawah, maka jalanan menjadi saksi perjuangan. Ketika suara rakyat tidak dianggap lagi, maka disitulah mahasiswa sebagai corong rakyat akan terus bersuara dan melawan.


"Kalau DPR tidak dibubarkan, kita butuh reformasi total dari DPR dengan segala tingkah dan keputusannya yang merugikan masyarakat. DPR tidak ada gunanya kalau membebani rakyat seperti pajak yang diberikan rakyat untuk anggota DPR," tegasnya.


Ketua DPRD Bukittinggi, yang disampaikan oleh Beni Yusrial, mengapresiasi demo itu, dan turut berduka cita atas meninggalnya para demonstran dan masyarakat yang jadi korban pada aksi demo dibeberapa daerah dan Kota di Indonesia.


"Kita siap menampung semua aspirasi dari mahasiswa, sesuai kewenangan kami di DPRD, dan kami juga berharap aksi damai ini dapat didengar sampai ke pemerinrah pusat," tutupnya.


(KH)

Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(50)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top