Arosuka, CanangNews - Pemerintah Kabupaten Solok mendorong pengembangan pertanian terpadu (Integrated Farming) yang berkelanjutan. Pada Selasa (13/08/2025) Wakil Bupati Solok, H. Candra, melakukan peninjauan langsung ke lokasi perkebunan kopi di Ulu Rimbo, Nagari Paninggahan Kecamatan Junjung Sirih. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Solok Irwan Effendy, Kepala Bapelitbang Desmalia Ramadhanur, Perwakilan Koranmil Jon Erikson, serta Plt. Wali Nagari Paninggahan Chandra Hermiyanto. Selain itu, juga hadir perwakilan dari Dinas Pertanian, Dinas PU, Kapolsek Junjung Sirih, dan kelompok tani hutan “Ulu Coffee”.
Dalam arahannya, Wakil Bupati mengungkapkan bahwa pemerintah daerah saat ini sedang menggencarkan pemanfaatan lahan APL (Area Penggunaan Lain) yang tersedia hampir 1.000 Ha, untuk dikembangkan menjadi kawasan pertanian terpadu. “APL ini jumlahnya hampir 1.000 Ha. InsyaaAllah kita akan membuat program Integrated Farming,” ujarnya.
Program Integrated Farming atau pertanian terpadu merupakan konsep yang mengintegrasikan sektor tanaman, peternakan, dan perikanan dalam satu sistem. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, serta menjaga keberlanjutan sumber daya alam.
Penanaman bibit kopi secara simbolis juga dilakukan dalam kegiatan ini, bersama Kalaksa BPBD, Danramil, dan perwakilan Kapolsek Junjung Sirih, sebagai bentuk komitmen terhadap pengembangan sektor pertanian di wilayah tersebut.
Lebih lanjut, Wakil Bupati juga menyinggung sejarah panjang kopi Ulu Rimbo Paninggahan yang sudah ada sejak masa kolonial Belanda. Selama lebih dari 30 tahun terakhir, kebun kopi tersebut sempat terbengkalai akibat harga kopi yang merosot tajam. Namun kini, dengan membaiknya harga kopi di pasar, para petani milenial kembali bersemangat untuk menghidupkan warisan leluhur tersebut.
“Dulu kawasan ini termasuk dalam kawasan hutan. Alhamdulillah berkat kerja sama Pemerintah Kabupaten Solok, Pemerintah Provinsi, dan BKSDA, saat ini telah resmi menjadi APL. Keistimewaan kopi di Ulu Rimbo adalah sejak dahulu tidak pernah diberi pupuk, sehingga cita rasanya tetap terjaga,” jelas Wabup.
Pemerintah Kabupaten Solok optimis bahwa dengan adanya dukungan lintas sektor dan semangat dari para petani muda, kopi Ulu Rimbo Paninggahan dapat kembali menjadi komoditas unggulan daerah yang memiliki nilai ekonomi tinggi, bahkan mampu menembus pasar nasional dan internasional.
(Betra Koto)