Calon Wali Kota Bukittinggi 2024-2029, H.Marfendi, Dt.Basa Balimo, foto pksbkt |
BUKITTINGGI, Canangnews -- Lebih banyak diam di singgasana Wakil walikota Bukittinggi, ternyata tak membuat Buya Marfendi kehilangan tajinya.
Mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat ini optimis pada Pilkada Bukittinggi mendatang, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan memenangi kontestasi tersebut.
Pasalnya, selain sebagai partai pemenang dengan meraih 5 kursi di DPRD Bukittinggi, Buya Marfedi yang diusung PKS, saat ini sangat diminati oleh warga Kota Sanjai dengan elektabilitas yang kian menjulang.
Sebagai tokoh publik, tokoh politik dan juga tokoh agama, nama Marfendi begitu lekat dan disukai semua kalangan karena dinilai ramah dan bersahaja.
"Dengan berlatar belakang ulama, rasanya Buya Marfendi sangat cocok memimpin kota Bukittinggi," ujar Malin, warga Tangah sawah Bukittinggi, Sabtu (25/5).
Malin menilai, Marfendi yang saat ini menjabat sebagai wakil wali kota Bukittinggi, merupakan pemimpin yang cocok untuk semua orang dan semua kalangan yang berdomisili di Koto Rang Agam tersebut.
Masril, warga Aur Birugo Tigo Baleh, menambahkan, Marfendi sudah tepat menahkodai Kota Bukittinggi ke depan.
"Marfendi itu orangnya ramah dan sangat bersahaja. Dia akan dapat memimpin kota Bukittinggi untuk semua orang," tuturnya.
Marfendi sendiri yang digadang-gadang sebagai calon wali Kota Bukittinggi pada Pilkada 2024 sejauh ini terlihat paling siap menyongsong pesta demokrasi tersebut.
Hal ini terlihat dari menjamurnya baliho Marfendi yang terpasang hampir di setiap sudut Kota Bukittinggi.
Saat dihubungi, Buya Marfendi mengatakan, dirinya bersyukur karena semua atribut tersebut diurus oleh partai.
"Sebagai calon saya tinggal mensosialisasikan diri. Apapun putusan partai itu lah yang kita jalani. Tidak ada kasak kusuk dari calon untuk jadi ini, jadi itu dan segala macamnya," paparnya.
Sebagai kader, Marfendi mengatakan harus siap untuk ditempatkan di posisi apapun. Apakah di nomor satu, nomor dua dan juga siap untuk tidak dicalonkan.
"Ini bedanya PKS dengan partai lainnya. Jadi bukan keinginan personal. Keinginan personal itu tidak baik," tuturnya.
Proses pencalonan dirinya sebagai wali kota di Pilkada serentak 2024, sudah berjalan sejak beberapa bulan yang lalu.
"Kini tinggal diperintahkan untuk mensosialisasikan diri. Setelah itu akan diukur oleh partai dan partai yang memutuskan mau jadi apa," ungkapnya.
Memiliki 5 kursi di DPRD Kota Bukittinggi, Marfendi menegaskan, meski PKS bisa jalan sendiri mengusung calon wali kota dan wakil wali kota, secara kepartaian, PKS tetap ingin berkoalisi dengan partai manapun.
"Apapun partai nya, PKS sudah pernah berkoalisi. Di Payakumbuh PKS pernah berkoalisi dengan PDIP. Di Padang PKS pernah berkoalisi dengan PAN dan PPP. Ketika di Bukittinggi PKS pernah berkoalisi dengan Gerindra dan Golkar. Di Pasaman berkoalisi dengan PDIP juga. Artinya, PKS pun berpengalaman dalam berkoalisi," jelasnya.
Bagi PKS kata dia, membangun Bukittinggi harusnya untuk semua masyarakat, bukan untuk kalangan tertentu saja .
"Semua partai dan anggota masyarakat harus berpartisipasi membangun, bukan untuk kalangan tertentu saja," tegasnya.
Lanjut Marfendi lagi, semua partai, semua golongan, semua agama dan semua penduduk yang ada di Bukittinggi, tidak boleh dibeda-bedakan.
Dengan demikian, kebersamaan dan kolaborasi akan lahir saat membangun Kota Bukittinggi yang lebih baik lagi.
Dengan kolaborasi tersebut, akan diketahui apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Sebab masyarakat yang berhak atas pembangunan di Kota Bukittinggi.
(Kh/Dyt)