Duduk Bersama Cari Solusi,Warga Sikabaluan Minta Balai Sumbar Lanjutkan Pembangunan Talut Pemecah Ombak

Sikabaluna
0

Musyawarah Dengan Warga Sikabaluan Terhadap Wacana Pemindahan TPU Baru Dari Ancaman Abrasi Pantai 
Foto: Istimewa 

Sikabaluan Canangnews,Musyawarah mencari solusi pemindahan TPU baru  bersama warga Masyarakat Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara dilaksanakan pada hari ini,Senin 11/09/23.

Kegiatan berlangsung di ruang rapat Kantor Desa Muara Sikabaluan yang dihadiri langsung oleh Camat dan Sekretaris Kecamatan Siberut Utara,Kepala Desa,Sekretaris Desa Muara Sikabaluan,Tokoh-tokoh agama,tokoh-tokoh masyarakat,dan warga masyarakat Sikabaluan.


Musyawarah yang dilakukan pada saat ini didasari oleh kondisi TPU lama yang bertempat di pantai Muara Sikabaluan terkena Abrasi hingga sebagian pusara lama ikut terkikis.

Camat Siberut Utara,Agustinus Sabebegen dalam sambutannya mengatakan,Tujuan utama dilakukan Musyawarah salah satunya adalah rencana relokasi yang wajib didudukkan secara bersama dengan kepala dingin demi kebaikan untuk masyarakat lingkup Siberut Utara.

"Kita melaksanakan musyawarah pada hari ini dengan tujuan untuk menyatukan persepsi dimana lokasi yang tepat untuk TPU baru"ucapnya.

Dirinya menambahkan,kita tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan karena ini berbicara mengenai kondisi dan situasi yang mengharuskan kita semua berpikir kearah yang lebih positif dan membangun.

Ditempat yang sama,Aprijon Sakerebau,Kepala Desa Muara Sikabaluan mengatakan,Tahun lalu desa sudah melakukan upaya penanganan dengan menanam kayu bulat untuk menahan abrasi Pantai namun nyatanya tidak bertahan lama.

"Beberapa hari yang lalu tepatnya pada hari Jumat,kita mengadakan diskusi ringan di Masjid Sikabaluan terkait abrasi pantai yang mengakibatkan beberapa buah kuburan lama menjadi imbasnya,sehingga ada pemikiran untuk merelokasi TPU baru demi menyelamatkan keluarga kita yang sudah tiada"terangnya.

Dirinya juga mengatakan,bahwa pihak desa sudah mengajukan program pembuatan talut penahan abrasi pantai pada tahun 2020 ke pihak Balai Sumbar namun hingga saat ini belum ada jawaban,tuturnya.

Aprijon juga akan mencoba berkoordinasi kepada pihak perusahaan untuk membantu membuat penahan abrasi sementara, namun kekhawatiran tetap ada karena itu tidak akan bertahan lama sehingga banyak kuburan yang menjadi sasarannya kedepan,tambahnya.

Dirinya juga berharap masyarakat memberikan solusi yang baik untuk dapat lepas dari ancaman abrasi pantai,ucapnya.

Sementara Kampuli,Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD Muara Sikabaluan setuju terhadap usul yang baik dari warga demi kebaikan bersama,sebutnya.

Sama halnya dengan Pastor Kepala Paroki,RD Yohanes,akan mendukung jika itu yang menjadi acuan baik terhadap masyarakat namun dirinya meminta terhadap warga agar mengurangi kegiatan mengeruk pasir pantai yang menjadi faktor utama terjadinya abrasi pantai.ucapnya.

Sementara Dominikus Sabebegen,salah seorang warga Muara Sikabaluan menjelaskan bahwa pemindahan lokasi TPU baru mesti mengikuti adat (kearifan lokal) dan tidak sembarangan karena akan berakibat fatal terhadap warga setempat yang dekat dengan lokasi pemukiman warga.tambahnya

Jubir salah seorang dari tokoh masyarakat mengatakan,bahwa tidak ada salahnya jika lokasi ditambah kebelakang karena menurutnya TPU lama masih luas kebelakang tergantung batas tanah yang dihibahkan pihak Suku Sagurung untuk dijadikan TPU pada masa itu.sambungnya.

Sementara Jultan Sakukut,salah seorang dari staf camat,Kecamatan Siberut Utara menerangkan bahwa jika warga mengacu kepada kekhawatiran maka tidak ada cerita pemindahan toh akan berakibat fatal namun alangkah baiknya dicarikan tanah yang tepat untuk dijadikan TPU baru,tambahnya.

Melihat hal tersebut,Paulus Sikaraja menegaskan bahwa pemindahan TPU baru tidak boleh terjadi karena satu, melihat kontruksi Tanah karena gambut dan lunak,yang kedua Pemindahan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan dan ketiga apakah anggaran desa sudah tersedia dan dijamin eksekusinya besok pagi,ucapnya.

Terkait kasus wacana pemindahan TPU baru Josia Sikaraja,Calon Anggota DPRD Mentawai dari Partai Pan,mengatakan bahwa pemindahan kuburan baru tidak usah dilakukan dalam waktu dekat ini akan tetapi difokuskan kepada pembenahan Lokasi lama yang masih bersisa 30 meter kebelakang untuk pemindahan sebagian pusara yang menjadi sasaran abrasi dan meminta Balai Sumbar untuk melanjutkan pembuatan talut penahan abrasi untuk jangka panjang.katanya.

"Kita fokus kepada pembenahan TPU lama saja dan penambahan lokasi yang masih bersisa 30 meter kebelakang  sementara pihak desa lakukan koordinasi kepada Balai terkait Abrasi Pantai" tegasnya.

Dari mufakat bersama yang berjalan  selama beberapa jam di ruang rapat kantor Desa Muara Sikabaluan maka disimpulkan bahwa lokasi TPU lama akan dibersihkan dan diupayakan melalui Balai Sumbar untuk melanjutkan pembuatan talut pemecah ombak.(JS)

  

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(50)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top