PADANG SAGO,- BPBD Padang Pariaman menggelar sosialisasi dan pengenalan hitungan cepat Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (JITUPASNA). Kegiatan dilaksanakan Selasa (27/09/2022) bertempat di aula kecamatan Padang Sago.
Adapun pesertanya adalah wali korong se kecamatan Padang Sago serta perangkat kecamatan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPPD) Padang Pariaman Budi Mulyamengatakan, kegiatan ini merupakan edukasi kepada pemerintah nagari melalui wali korongnyo agar bisa memahami hal-hal yang dibutuhkan pasca bencana dengan cara pengkajian kebutuhan pasca bencana.
“Kegiatan ini merupakan pengenalan kepada pemerintah nagari dan juga masyarakat tentunya tentang suatu kebutuhan setelah terjadinya bencana,” ujar Budi Mulya.
Budi Mulya menjelaskan, kedepan BPBD dapat terbantu dalam melakukan pendataan pasca terjadi suatu bencana. Hal ini tentunya harus dilakukan mengingat luasnya wilayah Padang Pariaman.
Selain itu, tambahnya, pendidikan ini bisa diteruskan oleh pemerintah nagari sehingga seluruh masyarakat dapat memahami kerugian yang diakibatkan suatu bencana.
“Kita juga berharap adanya pemahaman bahwa bencana bukan hanya tanggung jawab BPBD, namun seluruh elemen yang ada, pemerintah, masyarakat dan juga dunia usaha tentunya,” lanjut Budi Mulya.
Yendri, ST yang bertindak sebagai nara sumber dalam kegiatan ini menerangkan tentang JITUPASNA. Secara teknis Yendri mengungkapkan JITUPASNA menghimpun data kerusakan dan kerugian.
Kerusakan adalah akibat lansung dari bencana, sementara kerugian merupakan dampak tidak lansungnya. “Dengan adanya data tersebut maka kita BPBD dapat mengidentifikasi kebutuhan pada suatu pasca bencana,” ujar Yendri.
Yendri juga menjelaskan bahwa dari data tersebut BPBD dapat memberikan rekomendasi kepada pihak terkait dalam rehabilitasi.
Sedangkan Camat Padang Sago Zarmiati, SAP yang juga hadir mendampingi sosialisasi tersebut menyambut baik dan siap bekerjasama dengan BPBD dalam penanganan pasca bencana.
Zarmiati menjelaskan, pihak kecamatan sengaja mengundang wali korong dalam kegiatan ini.
“Sengaja yang kami undang wali korong, karena mereka ujung tombak dari pemerintahan ini, dan mereka pulalah yang lebih memahami daerahnya baik dari segi sosial masyarakat maupun dari segi pendataan,” tegas Zarmiati.