Sekretaris Desa Muara Sikabaluan Sampaikan Keluhan Guru TK Terkait Minimnya Sarana Dan Prasarana. Foto: Wartawan/han |
Sikabaluan Canangnews,Monitoring yang dilaksanakan oleh kasih pelayanan di 3 tempat Taman Kanak Pendidikan Anak Usia Dini TK Paud lingkup wilayah Desa Muara Sikabaluan temukan satu Sekolah yang Belum lakukan singkronisasi data dapodik ke pusat.
Sekolah Paud yang belum melakukan singkronisasi data dapodik ke pusat salah satunya Margaretta yang berlokasi di dusun Nang-nang dengan jumlah murid sebanyak 27 orang yang sedang menjalankan proses pendidikan usia dini dijenjang A dan B.
Julpiana mengatakan,kegiatan dilakukan guna mengatahui perkembangan Paud yang ada dilingkup wilayah Desa Muara Sikabaluan untuk dapat menindak lanjuti honor bagi tenaga pendidik di setiap sekolah paud yang mejadi tanggung jawabnya.
"Kita turun kelapangan pada hari rabu untuk memastikan perkembangan sekolah TK Paud dari segi mutu pendidikan,kehadiran dan kegiatan sehari-hari serta singkronisasi data kepusat" ungkapnya kepada Canangnews saat dimintai keterangan usai kegiatan Berkantor Kamis 10/03/22.
Dikatakan julpi,Ada tiga tempat yang dimonitoring, pertama TK Paud Kasih Bunda yang terletak di Dusun Muara dengan jumlah peserta didik sebanyak 24 namun karena aturan anak usia didik yang terdaftar hanyalah 14 orang dengan jumlah tenaga pengajar sebanyak 4 orang dan sudah melakukan singkronisasi tahun pelajaran sekarang.
Demikian juga di TK Paud YBTI yang terletak di dusun pokai dengan jumlah peserta didik sebanyak 24 orang dengan tenaga pendidik sebanyak 3 orang dan sudah lakukan update data Dapodik pada 19 Januari 2022 bulan yang lalu.
Sementara di TK Margaretta Dusun Nang-nang dengan jumlah peserta didik sebanyak 27 orang dengan tenaga pengajar sebanyak 5 orang belum mengirimkan data dapodik melalui jaringan online ke pusat untuk tahun ajar Sekarang ini.
Berdasarkan penyampaian Julpiana Kasih Pelayanan Desa Muara Sikabaluan Data belum terkirim karena terkendala operator sekolah dan minimnya sarana dan prasarana "Dikatakan kepala sekolah TK Paud Margaret ha Sr Marsella Oki ALMA bahwa sekolah membutuhkan Bantuan Satu unit komputer dan printer karena yang dimiliki sudah rusak sehingga membuat laporan mesti mendatangi sekolah SD Fransiskus Sikabaluan" jelasnya.
Sementara untuk pembagian kelas peserta didik berdasarkan kemampuan anak,mulai dari yang tidak bisa membaca dan menulis sudah diberlakukan guna memberi kenyamanan perkembangan anak lainnya menurut Sr Marsella terang Julpi.
Ditempat lain Irsyat Andusnang,Sekretaris Desa Muara Sikabaluan mengatakan bahwa monitoring kasih pelayanan rabu kemaren bertujuan untuk menilai perkembangan sekolah serta menjalankan 8 standar pendidikan nasional juga memastikan pelaporan Penataan Administrasi seperti halnya propil guru data peserta didik Serta daftar hadir peserta didik dan guru dengan dilengkapi dokumentasi kegiatan proses belajar mengajar,ucapnya.
"Semuanya itu diserahkan ke Pemerintah Desa Muara Sikabaluan sebagai dasar dikeluarkannya Honorarium Guru Paud,Karena tanggung jawab itu sudah dilimpahkan kepada kita until itu ada baiknya dilakukan cek dilapangan"Katanya.
Desa Sikabaluan kata Irsyat yang memberikan honorarium 14 guru TK dengan jumlah perbulannya sebesar Rp.400.000 sekali terima sehingga wajib pertanggung jawaban setiap Paud ujarnya.
Sementara ditempat lain Onang pemerhati TK dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai mengajak seluruh TK untuk lebih focus kepada progres Singkronisasi pengimputan data Paud setiap semester agar sampai langsung ke Pusdatin dan PDSPK kemetrian pusat karena memiliki batas waktu.
Adapun anggaran yang dikucurkan Desa Muara Sikabaluan until Paud diantaranya,Insentif Guru Paud dengan jumlah terdaftar sebanyak 14 orang dengan besaran Rp 67.200.000/tahun.
Untuk rehabilitasi Gedung Paud Kasih Bunda di tahun 2021 sebesar Rp.73.618.000.
Dan operasional penunjang kegiatan terhadap 3 Paud ditahun 2021 sebesar Rp.25.200.000.(JS)