Batusangkar (CanangNews). Kemenag
Tanah Datar lakukan penandatangan MoU dengan IAIN
Batusangkar melalui Fakultas Syariah terkait dengan bimbingan perkawinan dan
sertifikasi produk halal.
Penandatangan
MoU tersebut dihadiri Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian, Kepala Kemenag
Tanah Datar H. Syahrul, Dekan Fakultas Syariah IAIN Batusangkar Zainuddin,
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Riswandi, Sekretaris BKPSDM Elvi Sandri
dan Camat Lima Kaum Hendra Setyawan, Senin (21/6) di Aula Kantor Kemenag.
Pada kesempatan
tersebut Kepala Kemenag Tanah Datar H. Syahrul di kesempatan itu menyampaikan
saat ini Pegawai Negeri Sipil Kemenag Tanah Datar jumlahnya 977 orang, ditambah
dengan tenaga honorer yang jumlahnya juga mencapai ratusan.
Pada masa
pandemi seperti sekarang, menurut H. Syahrul yang paling sentral dari jumlah
pegawai adalah tugas pegawai penyuluh, dimana mereka harus memberikan
penyuluhan langsung kepada masyarakat terkait dengan bahaya covid 19.
“Para
penyuluh kami berikan tugas untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat
terkait dengan covid 19 dan langkah-langkah untuk menghindarinya. Mengapa
mereka ? karena yang paling penting para petugas penyuluh kemenag memberikan
penyuluhan diperkuat dengan ayat-ayat al quran dan hadist sehingga ini akan
lebih mengena di hati masyarakat,” kata H. Syahrul
Sementara
itu,Dekan Fakultas Syariah IAIN Batusangkar Dr. Zainuddin, mengatakan bahwa
momen penandatanganan MoU antara Kemenag dengan IAIN Batusangkar terutama
dengan Fakultas Syariah terkait dengan bimbingan perkawinan dan sertifikasi
produk halal merupakan langkah yang sangat bersejarah dan sangat luar biasa.
Dikatakannya,
terkait dengan produk halal memang sangat erat kaitannya dengan tugas pokok dan
fungsi Kemenag dan sasarannya adalah masyarakat. Sementara pada Fakultas
Syariah juga ada program studi khusus terkait dengan hal ini.
Dilain pihak,
Wabup Richi Aprian dalam sambutannya mengajak semua pihak untuk saling
bekerjasama, bersinergi untuk meningkatkan rasa persatuan demi untuk membangun
Kabupaten Tanah Datar madani. “Kami yakin
basamo mako manjadi, kok awak basamo indak ado karuah nan indak bisa awak
janiahan. jadi harapan kami modal dasar kita, kebersamaan kita harus sama-sama
terus kita pupuk,” kata Richi Aprian.
Terkait
dengan penandatangan MoU antara Kemenag dengan Fakultas Syariah IAIN
Batusangkar sangat erat kaitannya dengan tingginya tingkat perceraian di Tanah
Datar akhir-akhir ini, baik cerai talak maupun cerai gugat. Malahan saat ini
lebih banyak cerai gugat yang terjadi, dan salah satu faktornya adalah lebih
tinggi pendapatan isteri dibanding suaminya, padahal seharusnya ini tidak menjadi
masalah.
“Ini harus
dicarikan upaya penyelesaiannya dan bagaimana solusinya. Kalau ada ASN yang
akan bercerai maka diminta terlebih dahulu untuk coba dibicarakan kembali dan
kalau hasil kajiannya memang sudah bisa dipertimbangkan, baru diberikan izin.
Tetapi kadang-kadang masalahnya hanya sepele, untuk itu bagi kami terkait
dengan Tanah Datar Madani yang berlandaskan adat basandi sara’ sara’ basandi
kitabullah perlu kita galakkan bagaimana peran para tokoh agama, tokoh adat dan
peran niniak mamak dalam menjaga anak kemenakannya, mudah-mudahan dengan ini
tingkat perceraian di Tanah Datar bisa ditekan,” terang Wabup.
Kepada para
penyuluh dan KUA juga diminta untuk lebih intens dan kerja keras untuk
mempersiapkan para calon pengantin, karena menurut wabup tidak ada sekolah
khusus yang mengajarkan bagaimana menjadi isteri dan juga suami yang baik.
Dan terkait
dengan sertifikasi produk halal, saat ini pemda sedang mengupayakan agar
izin-izin produk makanan pengurusannya bisa lebih mudah dan lebih murah sehingga
para pelaku usaha tidak lagi mengeluhkan sulitnya mengurus izin.
Pada kesempatan
tersebut diserahkan 6 (enam) sertifikat halal bagi pelaku usaha mikro (UMKM)
dan juga penandatanganan MoU antara Kemenag dengan IAIN Batusangkar terkait
dengan bimbingan perkawinan dan sertifikasi produk halal.erie
Posting Komentar