Sikabu, CanangNews – Upaya menciptakan generasi cerdas dan berkualitas menjadi perhatian serius Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) & Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Padang Pariaman. Upaya tersebut dilakukan TP PKK bersama Dinkes dengan turun langsung ke nagari-nagari.
Hari ini,
Rabu (5/5/2021), TP PKK dan Dinkes turun melakukan sosialisasi ke Nagari
Sikabu, Kecamatan Lubuak Aluang. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua TP
PKK Yusrita bersama kelompok-kelompok kerja (pokja) dan Kepala Dinkes Yutiardy
Rivai dengan melibatkan Bidang Kesehatan Masyarakat berikut Puskesmas Sikabu.
Sosialisasi ini diikuti Walinagari Sikabu Budi Saputro bersama puluhan ibu-ibu hamil, ibu-ibu menyusui serta ibu-ibu yang memiliki anak berusia di bawah lima tahun (balita). Pada kesempatan itu juga dilaksanakan penimbangan bayi, pemberian tambahan makanan pendamping air susu ibu (PMTP-ASI) bagi bayi berusia di atas enam bulan dan suplemen gizi untuk ibu-ibu hamil.
Ketua
TP PKK Yusrita (istri Suhatri Bur – bupati Padang Pariaman) memulai sosialisasi
dengan mengingatkan peserta tentang betapa penting fase 1.000 hari pertama
kehidupan (HPK) bagi setiap anak. “HPK ini dimulai semenjak hari pertama
kehamilan. Oleh karena itu, setiap ibu hamil hendaklah memperhatikan kesehatan
fisik dan psikis selama masa kehamilan dan menyusui hingga bayi berumur dua
tahun,” ujarnya.
Menurut Yusrita, 1.000 HPK sangat penting bagi setiap anak karena pada masa inilah tumbuhnya sel-sel otak. Oleh karena itu, ibu hamil dan menyusui mesti mengonsumsi asupan makanan bergizi dan mengandung protein yang cukup. Begitu pula dengan bayi setelah berusia enam bulan (masa pemberian ASI ekslusif), hendaknya diberi asupan makanan bergizi dan berprotein sesuai tahapannya.
Selama
lebih dari 12 menit Yusrita memaparkan upaya dan langkah-langkah menciptakan
kehamilan plus menyusui sehat dan berkualitas serta peran suami dalam mendukung
istri selama hamil dan menyusui.
Selanjutnya, Kepala Dinkes Yutiardy Rivai menambahkan hal-hal lebih rinci terkait upaya-upaya yang semestinya dilakukan oleh ibu-ibu hamil dan ibu-ibu menyusui. Hal ini dimaksudkan agar janin dalam kandungan dan bayi tumbuh sehat dan berkualitas serta tidak mengalami stunting.
“Stunting adalah keadaan berhentinya pertumbuhan pada anak. Penyebab utama penyakit Stunting adalah kekurangan gizi
pada waktu yang cukup lama. Pemberhentian pertumbuhan meliputi pertumbuhan
tubuh dan otak. Penyakit stunting menyebabkan anak memiliki tinggi badan yang
lebih pendek dibandingkan anak-anak lain yang seusia dengannya,” kata Yutiardy.
Pada kesempatan itu, ia mengingatkan ibu-ibu hamil dan ibu-ibu menyusui serta suami mereka supaya memperhatikan buku panduan kesehatan ibu dan anak (BPKIA) yang sudah diberikan kepada setiap ibu hamil. Buku tersebut menjadi panduan untuk mengetahui proses kehamilan dan tumbuh-kembang hingga anak berusia lima tahun.
Acara
sosialisasi berakhir dengan penandatanganan naskah kerjasama antara TP PKK dan
Dinkes tentang Pelaksanaan Program Cegah Stunting dan Cegah Covid-19 melalui
Sinergisitas Stakeholders di Kabupaten Padang Pariaman.
Usai kegiatan di bangunan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Melati Korong Balanti – Nagari Sikabu, Ketua TP PKK Yusrita dan Kepala Dinkes Yutiardy beserta jajaran masing-masing berjalan kaki sejauh +200 meter menuju rumah penduduk yang dijadikan sebagai Pos Gizi Terpadu Generasi Sehat Nagari Sikabu – Wilayah Kerja Puskesmas Sikabu, Dinkes Padang Pariaman. (Zakirman Tanjung)