Agam, -Kendati pendapatan menurun dratis akibat pandemi Covid-19, sejumlah penjual kelapa muda di Lubuk Basung tetap meraup keuntungan di bulan Ramadan.
Pantauan awak media, kelapa muda tetap menjadi minuman paling diminati masyarakat saat berbuka puasa. Terdapat puluhan penjual kelapa muda yang tersebar di berbagai titik di Lubuk Basung.
Afdal (21) misalnya, salah seorang pedagang kelapa muda di kawasan Simpang Ampek Tangah. Dirinya menyebut telah berjualan kelapa muda sejak hari pertama bulan puasa. Hingga kini, ratusan kelapa muda sudah laku terjual.
“Di bandingkan dua tahun lalu, penjualan sedikit menurun, mungkin akibat Corona. Tapi Alhamdulillah masih tetap dapat untung,” ujarnya, Sabtu (24/4)
Menurutnya, saat ini buah kelapa muda susah didapat. Stok buah kelapa muda yang dijualnya diperoleh dari petani sekitar yang dipesannya jauh sebelum Ramadan.
“Di tingkat petani pun sekarang harga kelapa muda terbilang tinggi dibadingkan sebelum Corona merebak,” sebutnya.
Dalam sehari, dirinya mengaku bisa merogoh omzet hingga ratusan ribu rupiah, dari menjual puluhan kelapa muda.
Hal senada juga diutarakan Robi (34) penjual kelapa muda di Kawasan Padang Baru, Lubuk Basung. Dirinya mengaku, menjual kelapa muda hanya saat bulan Ramadan saja alias pedagang musiman.
“Saya jual kelapa muda ini bulan puasa saja, sudah sejak 4 tahun silam, sehari-hari saya bekerja ke sawah,” ujarnya di sela melayani pembeli.
Dirinya menjual satu butir kelapa muda seharga Rp7 ribu rupiah. Dalam sehari ia bisa menjual 60-80 buah kelapa.
Sementara itu Pipit, salah seorang pembeli mengaku, setiap hari selalu membeli kelapa muda. Dikatakan kelapa muda yang dibelinya akan dipergunakan kembali untuk bahan membuat takjil.
“Dalam sehari saya biasa beli 4-5 butir kelapa muda. Alhamdulillah karena sudah langganan harganya bisa di bawah harga pasar,” ujarnya. (*)