Agam, -Dampak pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Agam membatalkan 6 paket pelatihan berbasis kompetensi sub kejuruan. Hal itu dibenarkan Kepala DPMPTSP-Naker Agam, Retmiwati, Selasa (7/7).
Dijelaskan, ke-6 paket pelatihan ini dari berbagai kejuruan yang dibatalkan tersebut, pembiayaannya berasal dari dana APBN, masing-masing pelatihan servis sepeda motor konvensional, pengelasan SMAW 2F, pratical office, pembuatan hiasan busana dengan mesin bordir manual, asisten pembuatan pakaian dan menjahit pakaian sesuai style.
“Tahun ini kita mendapatkan kuota sebanyak 13 paket pelatihan, dengan rincian 11 paket dari APBN dan 2 paket APBD,” ujarnya.
Dari 11 paket APBN, hanya 5 paket yang terlaksana yaitu menjahit pakaian sesuai style, pengelasan SMAW 2F, perakitan komputer, servis sepeda motor konvensional dan pembuatan masker.
Sedangkan 2 paket dari APBD seperti menjahit pakaian sesuai style dan servis sepeda motor konvensional.
“Paket ini terlaksana sebelum penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sumatera Barat,” ujarnya.
Menurutnya, pelatihan berbasis kompetensi ini dilaksanakan setiap tahun, untuk memberikan pembekalan kepada warga yang akan mencari pekerjaan atau membuka usaha sendiri. Sehingga dapat menekan angka pengangguran di Kabupaten Agam.
Namun, untuk tahun ini pelatihan tidak dapat dilanjutkan karena dampak pandemi Covid-19 yang masih melanda Kabupaten Agam, bahkan dunia.
Tahun lalu, ulas Retmiwati, Kabupaten Agam mendapatkan kuota pelatihan sebanyak 48 paket dari berbagai kejuruan. (BJR)