Rika Wahyuni Mahasiswa Pasca Sarjana IAIN Batusangkar
Pendidikan merupakan upaya sadar yang dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia melalui proses pembelajaran di sekolah. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus menerus. Pendidikan harus terus menerus ditingkatkan, khususnya lembaga pendidikan mempunyai tugas dan tanggungjawab yang besar dan berat dalam menyiapkan peserta didik yang berkualitas.
Banyak faktor yang menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan di sekolah, salah satunya adalah kepemimpinan kepala sekolah. Kepemimpinan merupakan proses untuk mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi pelaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya (Mulyadi, 2010: 15). Sedangkan menurut (Wahjosumijo, 2013: 83) kepala sekolah dapat adalah sebagai seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah yang diselenggarakan proses belajar mengajar, di tempat terjadinya interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.
Kepala sekolah sebagai figur kunci dalam mendorong perkembangan dan kemajuan sekolah. Kepala sekolah tidak hanya meningkatkan tanggung jawab dan otoritasnya dalam program – program sekolah, kurikulum dan keputusan personel, tetapi juga memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan akuntabilitas keberhasilan siswa dan programnya.
Kepala sekolah harus pandai dalam memimpin kelompok dan pendelegasian tugas dan wewenang. Kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pemimpin dalam menggerakka kehidupan sekolah untuk mencapai tujuan.
Kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan tingkat satuan pendidikan, yang harus bertanggung jawab terhadap maju mundurnya sekolah yang dipimpinnya. Pada tingkat operasional, kepala sekolah adalah orang yang berada di garis terdepan yang mengkoordinasikan upaya peningkatan-peningkatan sekolah yang bermutu.
Setiap kepala sekolah pasti memiliki keinginan untuk membangun sekolah ideal, namun belum tentu mampu menciptakannya, dikarenakan oleh berbagai hal yang melatarbelakanginya. Ketidakmampuan kepala sekolah dalam menciptakan sekolah yang ideal terutama berkaitan dengan pemahaman, kepedulian dan komitmennya dalam menjalankan tugas kepemimpinannya. Ada kepala sekolah yang aktif dan kreatif mempelajari berbagai hal untuk merealisasikan visi dan misinya dalam menciptakan sekolah ideal, tetapi tidak sedikit yang hanya menyibukkan diri dengan urusan administrasi dan masalah keuangan yang sebenarnya bisa dilimpahkan kepada orang lain.
Selain itu, permasalahan yang terjadi adalah kurangnya pengoptimalan seluruh sumber daya yang ada di sekolah.
Menurut Veitzal Rivai (2006: 2-3), berpendapat bahwa kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan utnuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Selain itu juga mempengaruhi interprestasi mengenai dalam memelihara hubungan kerja sama dan kerja kelompok, perolehan dukungan dan kerja sama dari orang-orang diluar kelompok atau organisasi.
Dalam melakukan kepemimpinan ada tiga hal yang terkandung didalamnya yaitu:
(1) kepemimpinan melibatkan orang lain baik itu bawahan maupun pengikut,
(2) kepemimpinana melibatkan pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok secara seimbang,
(3) adanya kemampuan untuk menggunakan bentuk kekuasaan yang berbeda untuk mempengaruhi tingkah laku pengikutnya.
Jadi dapat disimpulkan kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi orang, baik individu maupun masyarakat untuk mencapai tujuan organisasi. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan mempengaruhi pendirian atau pendapat orang atau kelompok orang, dengan aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasikan, melakukan percobaan, dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi.
Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan mempengaruhi pendirian atau pendapat orang atau kelompok orang, dengan aktif membuat rencanarencana, mengkoordinasikan, melakukan percobaan, dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi. Kepala sekolah harus menjadi sosok teladan dan figur penting di dalam sekolah karena kepala sekolah merupakan kunci utama dalam membentuk dan membangun kultur sekolah yang kondusif, membangun kerjasama antar warga sekolah demi peningkatan mutu pendidikan di sekolah tersebut.
Kepemimpinan kepala sekolah ideal memiliki karakteristik khusus seperti
a) fokus pada kelompok,
b) mendelegasikan wewenang,
c) merangsang kreativitas,
d) mendorong dan memotivasi,
e) memikirkan program partisipasi bersama,
f) memperhatikan sumber daya manusia,
g) membahas kompetisi,
h) kreatif dan proaktif,
i) membangun karakter, budaya dan iklim sekolah,
j) bekerja sama dengan masyarakat,
k) kepemimpinan yang tersebar,
l) visi lengkap,
m) percaya pada staf pengajar,
n) tanggung jawab,
o) teladan,
p) memberikan layanan prima.
“The key to successful leadership today is influence, not authory”(Kunci sukses kepemimpinan adalah pengaruh, bukan kesuksesan)-Kenneth Blanchard.