Tuapeijat Canangnews,Mentawai kembali digoncang gempa bumi dengan kekuatan 5.1 Skala Richter (SR) tepat di subuh hari sekira pukul 03:59 WIB .
Gempa dengan kekuatan 5.1 tersebut ternyata berpusat pada 1.90 LS, 99.92 BT (39 km Timur Laut Tuapeijat (Kepulauan Mentawai - Sumatera Barat) dengan kedalaman 10 Km.
Arpudian salah seorang warga Mapadegat mengatakan,Gempa bumi menggoncang tepat pukul 03:59 saat semua warga masih dalam keadaan terlelalap tidur dan hal tersebut sempat membuatnya keluar dari rumah untuk mengantisipasi runtuhnya bangunan rumah .
"Kami sekeluarga keluar rumah untuk mengantisipasi terjadinya guncangan susulan serta memastikan orang orang dari arah pantai naik ke atas namun tidak berlangsung lama kamipun masuk kembali "ungkap Arpudian (30) Salah seorang warga Mapadegat kepada Canangnews saat dimintai keterangan Selasa (25/2/20).
Dilanjutkan dia ,gempa tersebut tidak lama cuma sebentar sehingga masyarakat tidak begitu panik terlebih info BMKK bersamaan dengan info BPBD tampil dilayar hp miliknya namun tetap waspada .
Disamping itu berdasarkan informasi Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) pusat, Rahmat Triyono, melalui pesan yang disampaikan di grup WA BPBD Mentawai, bahwa gempa tertonik dengan Parameter Gempabumi yang terjadi dini hari tadi (Selasa, 25 Februari 2020 pukul 03.59.24 WIB) tepatny wilayah Samudra Hindia Pantai Barat Sumatera .
Jika di telusuri berdasarkan analisis BMKG hal tersebut menunjukkan bahwa informasi awal gempabumi ini berkekuatan M 5,1 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi Mw 4,8. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1.88 LS dan 99.97 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 47 km arah Timur Laut Kota Tuapejat Kabupaten Kepulauan Mentawai pada kedalaman 40 km.
Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi subuh tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
Dari hasil akhir pencocokan pemodelan bahwa guncangan tersebut tidak menunjukkan adanya potensi Tsunami (Johan)