Irigasi P3A Garagahan II kab.Agam(foto :doc)
Agam,canangnews----Pemerintah pusat melalui Balai provinsi Sumatera Barat memberikan bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat salah satunya di bidang pertanian.program tersebut berada di Simaruok Jorong II Nagari Garagahan Kecamatan Lubuk Basung.
Kelompok P3A penerima bantuan tersebut "Mata air murni".Berawal dari informasi beredar beberapa masyarakat sekitar dan tercium oleh media dan lsm dan ketika tim investigasi mendatangi lokasi pekerjaan dimana salah seorang warga sekitar yang minta namanya tidak di sebutkan mengatakan : Proyek yang di kerjakan oleh Kelompok P3A Mata air murni merupakan bantuan dari pemerintah. Pemerintah yang di maksud pengurus kelompok tidak menjelaskan pada kami.
Dan berapa pagu dana yang pasti kami pun tidak mengetahui. Sepertinya pengurus P3A sangat tertutup, tidak transparan pada masyarakat. Ujarnya
Dikatakan lebih Lanjut pada pelaksanaan pekerjaan juga terkesan Nepotisme (seperti menggunakan dana pribadi) alias tidak memakai papan informasi.
Kami menduga proyek tersebut akan di jadikan ajang untuk mencari keuntungan oleh anggota kelompok. Dari awal mulanya proyek tersebut masuk,saat melakukan musyawarah, hanya sebahagian masyarakat yang di beritahu, alias pengurus dan kuluaganya masing-masing.
Pada intinya hanya sebahagian kecil masyarakat yang di beri tahu. Ucapnya. di katakan saat rapat kita mendapat informasi bahwa petugas dari provinsi minta untuk musyawarah berikutnya agar yang hadir lebih banyak,dan tanda tangan masyarakatpun harus lebih banyak.
Hal itu juga jadi tanda tanya bagi kami,apakah ada rapat kedua dan tanda tangan masyarakat yang di palsukan? Tuturnya.
Salah seorang pengurus (Bendahara) Tiar sutan lembang ketika di konfirmasi oleh tim wartawan beberapa hari yang lalu membantah beberapa pertanyaan yang di konfirmasi diantaranya papan informasi yang tidak dipasang karena petugas provinsi yang mengatakan tidak usah memakai plank. Begitu juga papan informasi tidak usah di pasang.ucap Tiar.
Lanjut Tiar Proyek yang di kerjakan adalah bantuan Provinsi Sumatera Barat,dengan pagu Rp 195 juta di potong pajak. Dikatakan juga proyek tersebut memang molor dari perencanaan awal.Tiar juga mengatakan pengawasan dari provinsi datang 15 hari sekali,hanya Amin petugas pengairan dari PU Agam yg datang seminggu sekali "Amin"
Sementara itu Kepala bidang Psda PU Agam Ofrizon mengatakan proyek tersebut harus transparan dan memakai papan informasi. Agar masyarakat dapat mengetahui asal usul proyek,dan berapa pagu yang di gunakan,serta kapan di mulai dan berakhir kegiatan.
Mengenai dana,lansung di terima oleh Kelompok,ucapnya 8/11/19 Ditempat terpisah ketua Dpw Lsm Garuda NI Sumbar Bj Rahmad angkat bicara dan mengatakan agar pihak terkait segera memperketat pengawasan,sehingga para pengurus kelompok mengoptimalkan pekerjaannya. Dan dapat menekan dugaan yang akan merugikan keuangan negara dan masyarakat.
Juga diminta pada pnegak hukum segera turun kelapangan untuk melihat kondisi pekerjaan,yang di khawatirkan akan terjadi KKN.ucapnya. dari informasi yang beredar kelompok tani Mata Air Murni tengarai oleh beberapa Asn yang cukup punya pawer di Garagahan. Sehingga masyarakat merasa takut berkomentar. Pungkasnya. (tim)