Pariaman.Canangnews--- Setiap Anak mempunyai Hak
yang sama dalam menempuh pendidikan dan hak untuk belajar, dengan memasukkan
anak inklusi di sekolah normal, hal ini akan meningkatkan percaya diri anak
inklusi dan ia akan merasa menjadi anak yang normal sama dengan yang lainnya.
Hal tersebut
disampaikan Wakil Walikota Pariaman Genius Umar ketika memberikan sambutan pada
Sosialisasi Pembudayaan Pendidikan inklusi bersama dengan stake holder Kota
Pariaman, bertempat di ruang pertemuan RM Joyo Makmur, Kamis (26/10).
“Anak inklusi
terkadang memiliki IQ yang cukup tinggi dari anak biasa, dengan kemampuannya
tersebut ia terkadang sibuk dengan dunianya sendiri, apabila dibiarkan ia
sendiri dan dipisahkan dengan anak-anak yang lain, maka ia akan merasa berbeda
dan minder dengan apa yang dimilikinya,” tuturnya.
Kita semua
perlu merespon tentang Pembudayaan Pendidikan inklusi ini, sehingga eksistensi
pengembangan pendidikan inklusi, yang lebih mengkhususkan pada perkembangan
anak didik inklusi yang berintegrasi ke dalam anak normal, yang mengacu kepada
pemerataan pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan inklusi yang
bersifat regular.
“Diharapkan
peserta didik inklusi benar-benar tidak merasa rendah diri dalam proses
belajar dan menjadikan mereka insan yang cerdas serta memiliki motivasi
hidup yang tinggi dalam pendidikan secara utuh, bermoral, berbudaya yang
mengarah kepada moralitas yang baik,” ungkapnya.
Selain itu
Wawako juga menghimbau kepada para peserta yang merupakan pelaku unsur
pendidikan, agar dalam mengajar jangan hanya mengikuti kurikulum dan ilmu saja,
tetapi lebih kepada pendidikan watak, karakter dari anak didik
“Pendidikan
ilmu harus sejalan dengan pendidikan karakter, sehingga anak didik, tidak hanya
pintar saja, tetapi memiliki attitude dan karakter yang baik, yang nantinya
akan membentuk generasi muda yang mempunyai pribadi yang mandiri, kreatif,
produktif dan berdaya saing,” ujarnya.
Anak mesti
diajarkan untuk berani mengemukakan pendapat, dan kita sebagai orang tua atau
guru agar dapat menerima pendapat tersebut, ajarkan mereka mempunyai rasa
kebangsaan, cinta lingkungan dan menghargai pendapat orang lain.
“Kalau sejak
kecil anak diajarkan menghargai pendapat orang lain, memiliki raa kebangsaan,
mencintai lingkungan, dan berani mengemukakan pendapat, maka mereka akan tumbuh
menjadi anak yang berjiwa bijaksana dan ketika mereka dewasa, maka akan menjadi
orang yang bermanfaat, dan berhasil, tidak tertutup untuk anak inklusi
sekalipun,” tutupnya.
Kabid
Pendidikan Non Formal (PNF) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman,Drs.
Pria Sapta Mulia MPd selaku panita penyelenggara mengatakan acara sosialisasi
ini dilakukan untuk menyatukan persepsi terhadap pendidikan inklusi di Kota
Pariaman.
“Sosialisasi
ini juga bertujuan untuk mewujudkan pendidikan inklusi agar dapat terlaksana
pada tingakt TK, SD dan SMP dengan baik, karena saat ini masih banyak anak yang
berkebutuhan khusus tersebut atau anak inklusi, masih dibedakan sekolahnya, dan
kebanyakan bersekolah di sekolah swasta,” tukasnya.
Ketika
meunutup kegiatan Pria Sapta Mulya
mengajak para peserta dimna nantinya
terbentuk greend Disaeind sebagai ujud pariaman menuju pembudayaan
inklusi,apalagi paparan dari narasumber dari kementrian dimana penanaman konsep
cukup potensi sebagai bahan untuk didiskusikan
Saat ini,
tercatat anak inklusi di Kota Pariaman sebanyak 988 orang dengan rincian di
tingkat TK sebanyak 32 orang, SD sebanyak 900 orang dan SMP sebanyak 56 orang.
“Dengan
pemahaman tentang pendidikan inklusi yang sama, kami harapkan anak-anak inklusi
tersebut dapat bersekolah dengan anak-anak yang normal, sehingga mereka tidak
merasa berbeda dengan anak yang lainnya,” ulasnya.
Sosialisasi
ini menghadirkan Narasumber dari Tenaga Pendamping yang ditunjuk Direktorat
Pembinaan PK-PLK Dirjen Dikdasmen Kemendikbud RI, Asep Ahmad Sopandi, dan
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Burhaman Boer, dengan jumlah
Peserta sebanyak 50 orang.Hadir Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kota Pariaman, Kanderi dan Ketua Himpaudi kota Pariaman Ny. Lucy Genius. (adta)