Wakil Bupati Suhatri Bur melayat korban ke
rumah sakit
PAKANDANGAN, CanangNews
–
Langkah, rezeki, pertemuan dan maut merupakan empat peristiwa yang dialami
manusia, terjadi atas kehendak Allah Yang Mahakuasa. Manusia hanya dapat
berdoa, berencana dan berusaha, tetapi Allah-lah Yang Maha Menentukan.
Ketentuan
Allah itu pulalah yang dialami Muji Antoro Suryo, pegawai negeri sipil (PNS) di
Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Padang Pariaman. Pria yang
dikenal sebagai pekerja tekun, ulet dan bertanggungjawab ini “dipanggil” Tuhan
dengan cara yang sangat tragis menurut pandangan manusia; ditimpa pohon kelapa
ketika sedang mengendarai sepeda motor.
Informasi
itu dibenarkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang
Pariaman, Drs Amiruddin. Menurutnya, peristiwa terjadi di Jalan Raya
Pakandangan, tepatnya di Simpang Apa – Jumat (11/8/2017) sekitar pukul 18.00
WIB.
“Korban
sedang mengendarai sepeda motor dari kantornya di Paritmalintang hendak pulang
ke rumahnya di Kampung Pondok, Kota Pariaman. Sesampai di tempat kejadian
peristiwa (TKP), sebatang pohon kelapa tumbang dan menimpa tubuh Muji,”
ujarnya.
Tempat kejadian peristiwa ditimpa pohon
kelapa
Oleh
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD dibantu masyarakat setempat, lanjut Amiruddin, korban
pun segera dievakuasi dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Paritmalintang
guna mendapatkan pertolongan. Namun, nyawa korban tidak tertolong. Innalillahi wainnailaihi rajiuun....
Hanibal: Sangat Kehilangan
Kepergian
pria kelahiran 13 Mei 1973 yang akrab dengan sapaan Mas Muji ini menyisakan
duka yang teramat dalam di kalangan aparatur Pemerintah Kabupaten Padang
Pariaman, terutama bagi orang-orang yang mengenalnya. Segera setelah informasi
tersebut beredar di media sosial, banyak komentar yang menyatakan duka-cita dan
doa semoga husnul khatimah serta kesan tentang keuletan dan ketekunan almarhum
semasa hidup.
Keterkejutan
luar biasa pun dinyatakan Kepala BPKD H Hanibal SE MM, atasan Muji di tempat
kerja. Menurut dia, ketika memperoleh informasi kecelakaan itu saat turun
pesawat dari Jakarta di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), ia langsung
menuju RSUD Paritmalintang.
Hanibal
pun mengungkapkan rasa kehilangan yang sangat dalam atas kepergian Muji. “Sungguh,
kami sangat kehilangan. Muji merupakan pegawai yang sangat ulet , tekun dan
telaten serta bertanggungjawab dalam bekerja. Tak hanya segera melaksanakan
perintah pimpinan, Muji sering berinisiatif membantu teman-temannya yang dia
lihat mengalami kesulitan.”
Foto profil akun facebook Muji Antoro Suryo
Sepanjang
pengetahuannya, lanjut Hanibal yang sudah 10 tahun mengepalai instansi keuangan
itu, Muji yang terakhir memegang jabatan sebagai Bendaharawan Barang belum
pernah kena tegur oleh atasan akibat melakukan kesalahan. “Almarhum benar-benar
luar-biasa!”
Kepergian
Muji Antoro Suryo, kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Padang
Pariaman H Helmi MAg, diyakini sebagai mati syahid. Sebab, pada saat kejadian almarhum
sedang dalam perjalanan dari tempat tugas (jihad
fii sabilillah) dan tiba-tiba ditimpa pohon.
Hadits
mengenai mati syahid tertimpa reruntuhan, lanjut dia, sesuai dengan sabda
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam :
الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ: الْمَطْعُوْنُ وَالْمَبْطُوْنُ وَالْغَرِقُ
وَصاَحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيْدُ فِي سَبِيْلِ اللهِ
“Syuhada
itu ada lima, yaitu orang yang meninggal karena penyakit tha’un, orang yang
meninggal karena penyakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang
meninggal karena tertimpa reruntuhan, dan orang yang gugur di
jalan Allah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Hurairah) – (zast)