Catatan
Zakirman Tanjung, wartawan CanangNews
Bupati
Ali Mukhni dan Wakil Bupati Suhatri Bur (ke-3 dan ke-2 dari kanan) bersama Wartawan CanangNews (ke-2 dari kiri)
USAI shalat dzuhur berjamaah di
aula kantor bupati, siang hingga sore, Senin 5 Juni 2017, Bupati Padang
Pariaman Ali Mukhni mengajak saya meninjau kawasan yang bakal dijadikan areal
tempat pembangunan sejumlah perguruan tinggi negeri, rumah sakit vertikal
bahkan Kantor Gubernur Sumatera Barat. Kawasan itu berlokasi di Korong Tarok,
Nagari Kapalo Hilalang, Kecamatan 2x11 Kayutanam.
Semula,
kami hanya berempat dalam mobil dinas Fortuner BA 1 F. Dua orang lagi adalah
sopir dan ajudan. Namun, sesampai di lokasi, tampak sejumlah pejabat lain ikut
menyusul.
Di
antaranya beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Sekdakab
Jonpriadi, Asisten Setdakab Bidang Pemerintahan Idarussalam, Asisten Setdakab
Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nettiwarni, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian
dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Ali Amran, Kepala
Dinas Penanaman Modal, Perizinan Terpadu dan Perizinan (DPMPTP) Hendra Aswara
plus Kepala Bagian Humas Setdakab Andri Satri Masri yang mengajak serta
sejumlah wartawan.
Jalan
menuju kawasan itu dari Jalan Raya Padang - Bukittinggi sudah dibuka secara
swadaya oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman. Panjangnya sekitar
7 km dengan lebar 75 km, lurus laksana direntang benang. Dalam jarak tertentu
terdapat simpang empat. Namun, untuk mencapainya harus melalui jalan kecil dari
Simpang Kepala Hilalang lantaran ada beberapa lintasan sungai kecil belum
dipasangi gorong-gorong.
Bupati Ali Mukhni (kiri) berjalan kaki bersama sejumlah Kepala OPD
Setelah memasuki areal jalan baru, mobil bisa melaju hingga sekitar tiga
kilometer. Akan tetapi, kemudian mentok lantaran ada anak sungai membelintang
dan belum ada jembatan. Mobil-mobil pun terpaksa berhenti. Padahal, di seberang
sungai kecil itu pun sudah terbuka jalan baru, juga dua jalur dengan lebar 75
meter, pun lurus membentang.
Bupati Ali Mukhni turun dari mobil. Setelah mempelajari situasi, ia
menuruni jalan kecil di sisi kiri jalan utama guna meneruskan perjalanan menuju
ujung kawasan dengan berjalan kaki. Sejumlah Kepala OPD dan staf tampak
mengikuti.
Walau panas terik, tak menghalangi semangat Bupati Ali Mukhni bersama
sejumlah pejabat eselon II dan III berjalan kaki menyusuri jalan yang baru
dibuka boulduser itu. Melihat mereka semakin jauh, sopir mobil dinas bupati
meminta saran saya untuk menyusul. Saya pun turun guna melihat kondisi jalan
alternatif yang tadi dilalui bupati.
Ternyata cukup memadai untuk dilewati mobil meskipun pada dua titik
terlihat tanahnya agak lunak. Sopir pun berjuang melewati medan tersebut dengan
mengerahkan kemampuan maksimal Mobil Toyota Fortuner itu. Setelah melaju sepanjang
kurang-lebih dua kilometer, kami pun mendapati bupati dan rombongan sedang
beristirahat di bawah naungan beberapa pohon sawit di ujung kawasan.
Tak lama kemudian, Wakil Bupati Suhatri Bur pun menyusul dengan
menumpang mobil milik seorang staf Dinas Pekerjaan Umum. Usut punya usut, Wakil
Bupati meninggalkan mobil dinasnya – jenis sedan – menjelang memasuki jalan
baru.
Ada sekitar 1,5 jam kami berdiskusi di ujung kawasan tersebut.
Selain bupati dan rombongan, juga tampak tiga tokoh masyarakat Korong Tarok
ikut bergabung. Mereka adalah Asrizal Dt Panghulu Basa, Marlaut dan Ujang Joni.
Bupati Ali Mukhni (kanan) menyalami Asrizal Dt Panghulu Basa
Di tengah berbincang-bincang, Bupati Ali Mukhni mencolek saya, “Lihat
tuh ke arah selatan, Dinda, nun jauh di ujung jalan yang membentang di depan
kita terlihat Pantai Bungus, Kota Padang, serta dua pulau di lepas pantai,”
katanya.
Benar! Pemandangan di dan dari kawasan itu memang sangat
menakjubkan. Padahal jarak dari tempat itu ke Pantai Bungus saya perkirakan
mencapai 80 kilometer. Menoleh ke kanan – arah barat – tampak Bukit Selasih
tegak menjulang dan Pantai Pariaman.
Menyadari sore sudah menjelang, Bupati Ali Mukhni memutuskan
untuk meninggalkan tempat itu. Mengingat hanya tersedia satu unit mobil, ia
menyatakan hanya perempuan yang boleh menumpang. Kebetulan di antara kami
terdapat empat peempuan, yakni Asisten Ekbang Nettiwarni, Kabag Umum Setdakab
Eli Marni dan dua staf. Alhasil, semua lelaki harus kembali berjalan kaki
sejauh dua kilometer lebih menuju tempat mobil-mobil dinas menunggu.
Dalam perjalanan, Bupati Ali Mukhni menceritakan bahwa pembangunan Sumatera
Barat ke depan, ada di Kabupaten Padang Pariaman. Karena lahan di Kota Padang
semakin sempit, tidak memungkinkan pembangunan berskala nasional dan
internasional.
"Cobalah pikir tentang Kota Padang, di selatannya Kawasan Bungus, di timur
Kawasan Sitinjau Laut, di barat ada pantai. Otomatis yang bisa menyediakan
lahan yang luas hanyalah Padang Pariaman sebagai penyangga ibukota provinsi.
Peluang inilah yang kita optimalkan," ujar Bupati Ali Mukhni didampingi
Wabup Suhatri Bur.
Kabupaten Padang Pariaman, tambahnya, dianugerahi Allah Yang Mahaagung
lokasi yang strategis, berada di Poros Sumbar dan didukung keberadaan Bandara
Internasional Minangkabau (BIM). Masyarakatnya pun sangat terbuka dengan
pembangunan yang bertujuan untuk kesejahteraan dan perbaikan ekonomi.
"Buktinya kita sukses membangun Balai Diklat Pelayaran, MAN Insan
Cendikia, Embarkasi Haji, Stadion Utama > semuanya terletak di Padang
Pariaman", lanjut Alumni Harvard
Kennedy School Amerika Serikat itu.
Terkait pembangunan di Kawasan Tarok, tersedia lahan clear and clean seluas 697 hektar yang kewenangannya berada di
tangan Bupati Ali Mukhni.
" Ada kabar gembira terbaru, Insya Allah awal Juli nanti akan ada
penandatanganan memorandum of understanding
/ MoU (naskah kesepakatan – red) antara
Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian PAN dan RB terkait pembangunan Gedung Lembaga
Administrasi Negara (LAN) di lokasi ini,” ulas Bupati yang dikenal gigih dan
ulet dalam membangun daerah itu.
Sementara itu, tokoh masyarakat setempat, Asrizal Dt Panghulu Basa ,mengemukakan,
pembangunan kawasan terpadu di Tarok akan membuka lapangan pekerjaan dan
mengurangi pengangguran bagi anak kemanakan di sekitar lokasi.
"Kita dukung pembangunan Kawasan Tarok. Insya Allah akan sangat
berdampak poditif terhadap ekonomi rakyat," ujar Asrizal. (***)