Lima Puluh Kota canangnews--- Jorong
Balai Talang, Nagari Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguak terus berbenah. Karena
ruang belajar yang ada tidak lagi memadai, masyarakat setempat membangun lokal
baru dan mushalla serta merehab bangunan lama.
Pembangunan yang bakal menghabiskan dana
sekitar Rp523 juta tersebut telah dilakukan peletakan batu pertamanya oleh
berbagai unsur di Jorong Balai Talang, Minggu (5/2).
“Dari perkiraan biaya Rp523 juta,
hingga kini sudah terkumpul sekitar Rp210 juta yang berasal dari sumbangan
perantau, masyarakat dan donator lainnya. Menariknya, dari dana yang sudah
terkumpul itu sekitar 200 juta diantaranya di peroleh dari satu keluarga
perantau,” ungkap Ketua Pantia Pembangunan MDTA Muhammadiyah Balai Talang
Fakhri Dt. Sumu kepada wartawan di Balai Talang, usai acara peletakan batu
pertama itu.
Menurut Fakhri, untuk tahap awal akan
dilaksanakan pembangunan tambahan ruangan belajar sebanyak dua lokal yang
masing-masingnya berukuran 7x8 meter. Tahap berikutnya, rehab empat lokal
belajar lama yang sudah banyak rusak, terutama pada bagian lantai dan dinding
serta loteng.
“Untuk pembangunan dua unit lokal baru
dan rehab empat ruang belajar lama diperkirakan akan memakan biaya hingga Rp300
juta,” tutur Fakhri.
Sedangkan tahap ketiga, akan dilanjutkan
dengan pembangunan mushalla yang direncanakan berukuran ukuran 9x9 meter yang
diperkirakan akan menelan biaya hingga Rp200 juta. Tempat shalat saat ini hanya
memanfaatkan salahsatu ruangan belajar yang hanya mampu menampung 80 orang,
sedangkan jumlah murid sebanyak 130 orang belum termasuk guru.
Dikatakan, tambahan lokal belajar itu
sangat mendesak karena ruangan belajar yang ada tidak memadai untuk menampung
murid MDTA yang berjumlah 130 orang dengan 4 tingkatan kelas. Selain tidak mampu
menampung jumlah murid yang terus bertambah, lokal belajar yang ada juga sudah
kurang layak karena fisik bangunan sudah mengalami kerusakan.
“Sejak dulu hingga sekarang, yang
belajar di MDTA ini tidak hanya anak dari Jorong Balai Talang, namun juga murid
dari nagari ataupun jorong tetangga. Tak heran, jumlah muridnya mencapai 130
orang dan terbanyak di Kabupaten Limapuluh Kota. Sedangkan lokal
belajar relatif terbatas,” papar Fakhri yang juga Ketua Bamus Nagari Guguak
VIII Koto.
MDTA yang pernah menjadi juara pertama
lomba MTA tingkat Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2015 dan juara 3 lomba MDTA
tingkat Provinsi Sumatera Barat itu memiliki 7 orang tenaga pengajar yang tahun
lalu kembali mendapatkan honor dari Pemkab Limapuluh Kota.
“Kita sangat berterimakasih kepada
Bupati Limapuluh Kota yang telah merealisir kembali honor bagi guru MDTA ini,”
ungkap Fakhri yang dianggukan Kepala Jorong Balai Talang Ansyarullah.
Pada tempat terpisah Bupati Limapuluh
Kota Irfendi Arbi mengapresiasi partisipasi masyarakat Balai Talang dalam
pembangunan infrastruktur pendidikan agama Islam tersebut. Ia berharap, MDTA
itu semakin eksis menjadi pelengkap pendidikan formal terutama bagi anak yang
sekolah di sekolah umum seperti SD.
“MDTA ataupun TPA merupakan pendidikan
luar sekolah yang memberikan bimbingan dalam pelaksanaan pengamalan ajaran
Islam. Kita sangat mendukung keberadaan pendidikan luar sekolah tersebut,
bahkan kita terus berusaha untuk meningkatkannya,” ungkap Irfendi.
Dengan
adanya MDTA dan TPA, lanjut Irfendi, ia optimis ke depan generasi di daerah ini
akan memiliki pemahaman agama yang lebih baik dan tidak akan adanya lagi anak
yang buta membaca serta buta menulis Al-quran.
“Ini
sejalan dengan program Pemkab Limapuluh Kota dalam rangka pengembangan aklak
dan syiar Islam,” tutur Irfendi. (Sardi)