![]() |
| MTQN ke-41 Sumbar. Mantan menteri agama, Said Agil Husin kunjungi (tengah) MAN 2 Bukittinggi dan foto bersama (N) |
BUKITTINGGI, Canangnews.com — Babak semifinal Lomba Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (KTIA) pada Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) ke-41 tingkat Provinsi Sumatra Barat digelar di venue Laboratorium MAN 2 Bukittinggi, Selasa (16/12/2025).
Lomba KTIA menjadi salah satu cabang penting dalam rangkaian MTQN ke-41 Sumbar yang berlangsung di Kota Bukittinggi pada 13–18 Desember 2025.
Pelaksanaan lomba tersebut mendapat perhatian khusus dengan kehadiran mantan Menteri Agama RI, Said Agil Al Munawar, yang meninjau langsung lokasi perlombaan. Ia didampingi Kepala MAN 2 Bukittinggi, Amri J.
“MTQN ke-41 Sumbar ini sangat baik. Saya telah berkeliling ke berbagai venue pelaksanaan. Kegiatan ini merupakan upaya membumikan Al-Qur’an dalam kehidupan masyarakat,” ujar Said Agil di sela-sela kunjungannya.
![]() |
| Majelis dewan hakim lomba KTIQ MTQN Ke-41 Sumbar (**) |
Ketua Majelis Dewan Hakim KTIA, Efrinaldi, menjelaskan bahwa seluruh peserta telah melalui tahapan lomba mulai dari penyisihan hingga semifinal. Menurutnya, lomba karya tulis ilmiah Al-Qur’an memiliki kekhasan karena mengintegrasikan kajian Al-Qur’an dengan persoalan aktual di masyarakat.
“Gagasan ilmiah yang disampaikan peserta merupakan kolaborasi ayat-ayat Al-Qur’an dengan dinamika dan perubahan sosial,” kata Efrinaldi.
Ia menambahkan, pada babak penyisihan yang diikuti peserta dari kabupaten dan kota se-Sumatra Barat, tema yang diangkat berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam perspektif Al-Qur’an. Beragam karya ilmiah dinilai berhasil mengaitkan nilai-nilai Al-Qur’an dengan isu-isu kontemporer.
Dari hasil penyisihan tersebut, sebanyak 12 peserta putra dan putri dinyatakan lolos ke babak semifinal KTIA. Sementara itu, cabang Karya Tulis Ilmu Hadis (KTIH) yang dilaksanakan di lokasi terpisah telah memasuki babak final dan dijadwalkan berlangsung pada Rabu (17/12/2025).
Efrinaldi berharap, melalui pelaksanaan lomba KTIA dan KTIH ini, peserta dari Sumatra Barat dapat terus meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah berbasis Al-Qur’an dan hadis, serta mampu bersaing hingga tingkat nasional.
“Diperlukan dukungan dan perhatian lebih dari pemerintah daerah, khususnya dalam pembinaan mental dan spiritual generasi muda,” ujarnya.
(KH)

