CANANGNEWS- Pemerintah pusat bergerak cepat merespons dampak banjir bandang yang melanda Kabupaten Agam. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Bahlil Lahadalia, melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Palembayan pada Rabu (3/12) guna memastikan percepatan penanganan darurat, khususnya pemulihan jaringan kelistrikan di wilayah terdampak.
Kunjungan tersebut didampingi langsung oleh Wakil Bupati Agam, M Iqbal dan rombongan Menteri ESDM turut dihadiri Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri, serta Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Tri Winarno.
Setibanya di Palembayan, rombongan disambut oleh Anggota DPR RI Komisi III Benny Utama, Anggota DPR RI Komisi V Zigo Rolanda, Wakil Bupati Agam M. Iqbal, jajaran kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, Camat Palembayan, serta para wali nagari di wilayah setempat.
Dalam agenda kunjungan tersebut, Menteri Bahlil meninjau langsung Posko Pengungsian yang berlokasi di SDN 05 Kayu Pasak, Nagari Salareh Aia. Di lokasi itu, ia berdialog dengan warga pengungsi, mendengarkan secara langsung keluhan dan kebutuhan mendesak masyarakat, sekaligus memberikan motivasi kepada warga yang terdampak bencana.
Usai mengunjungi posko, Menteri ESDM melanjutkan peninjauan ke sejumlah titik dengan tingkat kerusakan terparah di Nagari Salareh Aia. Dari hasil peninjauan tersebut, Bahlil menegaskan bahwa pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM memprioritaskan percepatan pemulihan sektor kelistrikan sebagai kebutuhan dasar masyarakat.
“Saya bersama Dirut PLN, Wakil Bupati, dan tim dari Kementerian ESDM turun langsung untuk memastikan proses evakuasi dan percepatan pemulihan penerangan listrik," sebutnya.
Dikatakan, hingga saat ini listrik belum dapat mengalir karena hampir seluruh tiang listrik hanyut terbawa arus banjir. Hari ini alat berat baru bisa masuk setelah sebelumnya akses terputus total.
"Proses pemasangan tiang sudah dimulai, dan insyaAllah malam ini kami pasang sementara 35 unit genset agar listrik dapat menyala, sambil menunggu pemasangan tiang yang ditargetkan rampung dalam tiga hari ke depan,” ujar Bahlil.
Ia menambahkan, kondisi cuaca menjadi faktor krusial dalam kelancaran pekerjaan di lapangan. Jika cuaca memburuk, proses distribusi material terpaksa harus menggunakan helikopter.
“Kami mohon doa agar cuaca tetap mendukung. Jika cuaca tidak memungkinkan, seluruh pekerjaan akan terhambat karena pengangkutan material harus dilakukan melalui udara,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Bahlil juga menyampaikan evaluasi terkait kondisi energi dan sumber daya mineral di wilayah Sumatera Barat. Ia mengungkapkan bahwa pasokan minyak dan LPG di Sumbar relatif lebih baik dibandingkan beberapa daerah lain, namun persoalan kelistrikan masih menjadi tantangan utama.
“Untuk urusan minyak dan LPG, Sumatera Barat jauh lebih baik dibanding Aceh dan Tapanuli Tengah. Namun kelistrikan masih menjadi pekerjaan besar. Saya melakukan peninjauan dari Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat untuk melihat langsung kondisi dan penyebab bencana dari udara,” jelasnya.
Menteri ESDM juga menegaskan komitmen pemerintah dalam penegakan aturan di sektor pertambangan. Ia menegaskan tidak akan ragu memberikan sanksi tegas kepada perusahaan yang melanggar ketentuan.
“Sebagai Menteri ESDM, saya tegaskan tidak ada kompromi bagi perusahaan tambang yang tidak taat aturan atau melanggar ketentuan yang berlaku,” tegas Bahlil.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Bahlil turut menyerahkan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Agam untuk disalurkan kepada masyarakat terdampak, berupa 35 unit genset, 170 unit lampu darurat, serta bantuan Kementerian ESDM Siaga Bencana.
Sementara itu, Wakil Bupati Agam, H. Muhammad Iqbal, S.E., M.Com, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan pemerintah pusat kepada masyarakat Kabupaten Agam, khususnya di wilayah terdampak bencana.
“Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan Bapak Menteri kepada masyarakat Kabupaten Agam,” ungkapnya.
Iqbal juga menjelaskan bahwa dari 16 kecamatan di Kabupaten Agam, terdapat lima kecamatan yang mengalami dampak paling parah akibat bencana, yakni Kecamatan Palembayan, Tanjung Raya, Malalak, Matur, dan Palupuh.
“Dari lima kecamatan yang terdampak paling parah, Kecamatan Palembayan merupakan wilayah dengan dampak terberat,” jelasnya.
Kunjungan kerja Menteri ESDM tersebut menjadi bukti keseriusan pemerintah pusat dalam mempercepat penanganan darurat bencana, sekaligus memastikan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, khususnya akses penerangan listrik, dapat segera pulih di wilayah terdampak.

