CANANGNEWS- Pemnag Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, secara proaktif merealisasikan pembangunan sebuah fasilitas pengolahan air bersih atau SPAM. Inisiatif ini merupakan langkah untuk meningkatkan keterjangkauan akses warga terhadap sumber daya vital tersebut.
Wali Nagari Bawan, Arif Eka Putra, menjelaskan, pengembangan infrastruktur merupakan tindaklanjut dari sebuah evaluasi komprehensif terhadap tingkat kesulitan air bersih dialami oleh warganya. Menurutnya, program ini menjadi pondasi utama dalam upaya memperluas jangkauan akses masyarakat terhadap air yang sehat dan aman.
"Program jauh melampaui sekadar pembangunan fisik semata. Ini adalah wujud komitmen nagari untuk memitigasi dampak dari krisis air, yang secara langsung berimplikasi pada tingkat kesehatan dan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat," kata Arif Eka Putra dari ruang kerjanya, Rabu (19/11).
Lebih lanjut, Arif memaparkan, sarana yang baru saja dioperasikan ini saat ini memiliki kapasitas untuk menyuplai kebutuhan air bersih ke sekitar 200 unit rumah tangga.
Dari ratusan kepala keluarga yang terlayani, sekitar 90 persen di antaranya merupakan warga dari golongan ekonomi kurang mampu yang sebelumnya sangat kesulitan mendapatkan akses air bersih.
"Visi ini sebenarnya telah lama menjadi proyeksi saya, bahkan sebelum saya menjabat sebagai Wali Nagari. Aspirasi ini kami tampung secara mendalam dari masyarakat, di mana akses terhadap air bersih harus dapat dirasakan secara merata oleh semua warga," ungkapnya.
Untuk mewujudkan proyek strategis ini, pemerintah nagari mengalokasikan pembiayaan dari dana desa sebesar Rp400 juta. Dana tersebut difokuskan pada dua aspek krusial perluasan jaringan dan instalasi pipa distribusi utama.
"Saat ini, kami telah berhasil menyelesaikan tahap konstruksi akses pipa sepanjang 3,8 kilometer, yang mengambil sumber air dari Sarasah Paraman Talang. Akan tetapi, untuk dapat menjangkau sejumlah titik permukiman warga, kami masih memerlukan penambahan jaringan sekitar 4 kilometer lagi," jelas Arif.
Dikatakan, seluruh aspek pengelolaan operasional sarana air bersih ini sepenuhnya dikelola pada Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag). Salah satu keunggulan kompetitif yang sengaja ditonjolkan dalam model pengelolaan ini adalah aspek tarif yang sangat terjangkau.
"Kami mematok tarif layanan sekitar Rp3.000 per meter kubik. Harga ini sengaja kami rancang agar dapat mengakomodasi daya beli masyarakat, sehingga tidak memberatkan," terang Arif.
Upaya Nagari Bawan dalam menyediakan air bersih juga diperkuat oleh keberadaan tiga unit infrastruktur Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Masyarakat (Pamsimas) yang dikembangkan secara mandiri dengan berbasis pada swadaya dari warga.
"Inisiatif kami melalui BUMNag ini berjalan seiring dengan dukungan dari tiga unit Pamsimas yang telah ada di Jorong Malabua, Pasar Bawan, serta Kampuang Talang," pungkasnya. (Sup)

