 |
| Foto : Truk pengangkut TBS kelapa sawit saat melewati jalan utama di halaman kantor PPKB Air Haji. (canang / Didi Someldi Putra) |
Pesisir Selatan - Operasional Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (PPKB) Air Haji, atau dulu yang dikenal sebagai Jembatan Timbang Oto Air Haji di Kabupaten Pesisir Selatan tidak efektif, pasalnya mobil barang lalulalang dengan mengabaikan petunjuk yang ada, padahal beberapa meter sebelum memasuki lokasi dengan jelas tertulis bahwa mobil barang wajib masuk PPKB.
Mobil barang tersebut ada yang mengangkut hasil tambang galian C, tandan buah segar (TBS) kelapa sawit, dan lainnya. Namun mereka dengan gagah berani mengabaikan petunjuk dan dengan pijakan pedal gas para sopir pun berhasil membawa kendaraannya melewati jalan utama di depan halaman PPKB Air Haji dengan sangat mulus.
Menyikapi hal itu, sebelumnya Zulhakim, dan Aidul Gaspur yang mewakili dua pejabat LSM di Pesisir Selatan mengaku geram, dan mereka berpendapat sebaiknya seluruh aktivitas di UPPKB Air Haji dihentikan dengan serta merta.
"Kalau praktiknya seperti ini sebaiknya seluruh aktivitas di UPPKB Air Haji dihentikan, dari pada anggaran negara habis tanpa ada dampak yang signifikan," kata mereka kompak.
Tidak maksimalnya operasional PPKB Air Haji sebelumnya diakui secara gamblang oleh pembantu penyidik di UPPKB di Air Haji, Armansyah, ia dengan gamblang mengakui bahwa UPPKB tidak beroperasi 24 jam dalam sehari.
"UPPKB Air Haji tidak beroperasi 24 jam, beberapa penyebabnya ialah satu regu cuma 15 orang, cuaca panas, hingga tidak cukup penerangan pada malam hari," kata Armansyah.
Sementara Kepala UPPKB Air Haji, Herwan Sofdi, memberi pernyataan lain, ia menyebut bahwa jam operasional dilangsungkan sejak pukul 08.00 WIB sampai 18.00 WIB.
Sementara kata dia, pada malam hari memang tidak dioperasikan karena ada pertimbangan keselamatan personel, sebab lampu penerangan jalan banyak yang mati, namun piket di kantor tetap terlaksana. (Dd)